Sementara, keberadaan HIV/AIDS di tengah masyarakat ibarat gunung es. KPA dan jajarannya mesti kerja ektra untuk penanggulangan dan pencegahannya penyakit mematikan ini.
"Miris. Sudah kenyataan anggaran yang dialokasikan kecil dan hanya Rp 50 juta, saat ini sulit dicairkan lagi," ujarnya.
Baca Juga: Damai! Sempat Bentrok, LSM Gibas dan Ormas Pemuda Pancasila Berakhir Islah
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, H. Andi Bastian didamping Kabid P2P Banjar, H. Agus Budiana menyatakan, anggaran penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS masih dalam proses pencairan.
"Mudah-mudahan bulan depan, yaitu Bulan Juni 2021 cair,” kata dia. Mengenai anjloknya alokasi anggaran untuk penanggulangan HIV/AIDS, Andi menyatakan bahwa hal itu sebagai dampak dari refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19.
Kendati anggaran sebesar Rp 50 juta belum bisa dicairkan, dikatakan H. Agus, pemeriksaan kesehatan HIV/AIDS di setiap puskesmas di Kota Banjar masih tetap berjalan selama ini.***