Kasus Covid- 19 Melonjak, 6 Rumah Sakit di Garut Tambah Daya Tampung

- 4 Juni 2021, 22:00 WIB
Petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) membawa jenazah seorang perawat RSUD dr Slamet Garut yang meninggal terpapar Covid- 19 beberapa waktu lalu.
Petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) membawa jenazah seorang perawat RSUD dr Slamet Garut yang meninggal terpapar Covid- 19 beberapa waktu lalu. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

Baca Juga: Dalam Sehari, 2 Kasus Asusila Terjadi di Tasik: Gadis Dicabuli Teman, dan Anak 9 Tahun Dicabuli Tetangga

Hal ini akan sangat membantu jika benar-benar dilakankan oleh pihak desa apalagi hingga saat ini belum ada rencana penambahan tempat isolasi baru oleh pemerintah.

Namun Leli menyebutkan, tempat isolasi yang ada di desa-desa tentunya hanya akan digunakan untuk merawat pasien Covid-19 yang tanpa gejala atau yang bergejala ringan.

Sedangkan untuk pasien yang bergejala sedang, berat, dan kritis tentu akan tetap dirawat di ruang isoalsi yang ada di rumah yang sudah disiapkan pemerintah yang di Garut ada tujuh rumah sakit.

"Di Garut ini, kan, ada tujuh rumah sakit yang sudah disiapkan untuk merawat pasien Covid-19. Untuk saat ini ketujuh rumah sakit tersebut memang masih dapat menampung pasien karena telah dilakukan penambahan daya tampung akan tetapi jika kasusnya terus meningkat, kan akan penuh juga," katanya.

Baca Juga: Akademi Lagu Sunda Dikritik Budayawan Sunda karena Dianggap Merusak Bahasa Sunda

Leli menyampaikan, penambahan daya tampung pasien Covid-19 di antaranya telah dilakukan di RSAD Guntur dari semula 65 bed menjadi 85 bed sementara di RSUD dr Slamet dari 120 bed menjadi 200 bed.

Hal yang sama juga dilakukan di lima rumah sakit lainnya di antaranya RSUD Pameungpeuk, Intan Husada, Anisa Queen, dan Medina.

Ia juga mengungkapkan angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Garut mencapai rekor tertinggi pada Kamis (3/6/2021) yang mencapai 12 orang. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi selama masa Covid-19 berlangsung.

Dituturkannya, mereka yang meninggal diketahui kebanyakan lanjut usia (lansia) yang mencapai sekitar 63 persen.

Baca Juga: Hyung Jun Kim: Pemerintah Perlu Belajar Otonomi Daerah ke Muhammadiyah

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x