"Tentunya kita semua tidak menginginkan adanya skandal bantuan sosial (bansos) jilid kedua," ucapnya.
Salah satu peserta aksi Mujib mengungkapkan hasil dari laporan-laporan masyarakat--ketika merasakan sakit dan berobat ke RSUD, selalu saja disebutkan terpapar Covid- 19. Hal itu meresahkan masyarakat.
Baca Juga: Kades Rajadatu Cineam Tasikmalaya Divonis 4 Tahun Pengadilan Tipikor
Selain itu, masyarakat juga banyak yang tidak menerima hasil dari putusan status data positif ketika dilakukan perawatan.
Lanjut Mujib, praktik kecurangan soal penanganan dan pendataan data pasien Covid-19 bisa saja terjadi kemungkinan besar ada dan nyata.
"Karena isu kesehatan merupakan isu yang menarik saat ini. Bahkan seringkali menjadi alat politik. Begitupun dengan RSUD," ujarnya.
"Mengenai persoalan jaminan kesehatan kita sudah di komersilkan dan ini menjadi bentuk kewaspadaan kita dan menjadi peringatan besar terhadap pemerintah," ujar Mujib menambahkan.***