"Setelah beberapa hari sakit dengan gejala demam, maka ia pun kemudian menjalani pemeriksaan rapid antigen. Hasilnya ternyata ia positif Covid-19," ujarnya.
Leli mengungkapkan, selanjutnya petugas melakukan penelusuran terkait warga yang pernah kontak erat dengan warga tersebut.
Ternyata ada banyak warga yang sempat kontak erat dan sebagian di antaranya mengalami gejala.
Akhirnya, tambah Leli, 70 warga menjalani rapid antigen dan hasilnya 38 di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Mereka pun kemudian menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Garut Terus Bertambah, Tingkat Keterisian RS Sudah Overload
Namun hingga saat ini, tandas Leli, pihaknya belum bisa memastikan jika penyebaran Covid-19 yang terjadi di Kampung Arinem itu berasal dari warga yang datang dari Bandung itu. Karena bisa saja sebelumnya virus Corona sudah ada di kampung tersebut.
"Adanya warga Arinem yang terpapar Covid-19 baru diketahui tanggal 15 dan 16 Juni kemarin. Karena tak ada yang mengalami gejala berat, untuk sementara mereka menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," ucap Leli.
Rencananya pihak desa dan Puskesmas setempat akan menyediakan tempat isolasi massal dengan menggunakan bangunan SD yang ada di daerah tersebut.
Dari 38 warga yang terpapar, banyak di antaranya yang berasal dari satu keluarga.
Baca Juga: Kades Rajadatu Cineam Tasikmalaya Divonis 4 Tahun Pengadilan Tipikor
Terkait pelaksanaan isolasi mandiri yang dilakukan di rumah, Leli menilai hal itu memang cukup efektif apabila kondisi rumahnya mendukung.