Heboh Awan Berbentuk UFO, BMKG: Dampaknya Sangat Berbahaya

- 7 Juli 2021, 13:43 WIB
Awan mirip unidentified fliying object (UFO) terlihat di langit di kawasan Desa Punge, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh pada Selasa 6 Juli 2021.
Awan mirip unidentified fliying object (UFO) terlihat di langit di kawasan Desa Punge, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh pada Selasa 6 Juli 2021. /Foto: ANTARA/

KABAR PRIANGAN - Kemunculan awan mirip unidentified fliying object (UFO) yang terlihat di langit di kawasan Desa Punge, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh pada Selasa 6 Juli 2021 sore membuat heboh masyarakat di sana.

Fenomena ini diabadikan warga menggunakan telepon selular dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan jika telah terjadi kemunculan awan berbentuk UFO ini.

Baca Juga: Viral Video Relawan Tergeletak di Jalan Usai Menguburkan Jenazah Covid-19

Bahkan BMKG menegaskan, fenomena awan ini sangat berbahaya bagi penerbangan.

“Awan berbentuk UFO ini disebut wan Lenticularis atau biasa disebut awan topi atau awan tudung. Bagi penerbangan dampaknya sangat berbahaya,” kata Prakirawan Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya Rezky P Hartiwi di Meulaboh, dikutip Antara, Rabu 7 Juli 2021.

Fenomena awan topi atau tudung ini biasanya terjadi pada saat saat tertentu atau disebut bersifat momentum, awan ini terjadi akibat adanya massa udara yang basah melintasi daerah pegunungan.

Baca Juga: Pelanggar PPKM Darurat di Garut Disanksi, Amey: Bagus tapi Urusan Perut Juga Harus Dipertimbangkan

"Meskipun awan ini indah atau unik, tapi awan ini berbahaya bagi dunia penerbangan," ujar Rezky.

Ia menjelaskan, awan Lenticularis sangat berbahaya bagi pesawat terbang, karena bisa menyebabkan turbulensi atau goncangan secara vertikal yang kuat, karena pesawat bisa mengalami penurunan tekanan udara secara drastis.

"Khusus bagi pesawat yang terbang dengan level ketinggian yang rendah, biasanya pilot sangat menghindari awan Lenticularis ini, tuturnya.

Baca Juga: Srikandi Polres Banjar Terjun Langsung Semprot Alun-alun Banjar dengan Disinfektan

Menurut Rezky, awan Lenticularis ini dapat menyebabkan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang kuat, sehingga sangat berbahaya bagi penerbangan dengan level rendah.

Sedangkan dampak bagi masyarakat, kata dia, biasanya awan tersebut dapat menyebabkan terjadinya angin kencang, dan hujan. Namun seiring berjalannya waktu awan ini akan luruh.

Rezky juga menjelaskan awan ini biasanya tumbuh di sekitar gunung atau bukit akibat hembusan angin di kawasan pegunungan.

Baca Juga: 9 Terdakwa Pelanggar Prokes Covid- 19 Disidangkan di Alun-Alun Kota Banjar

“Kalau untuk masyarakat menghindari awan ini biasanya harus tetap di dalam rumah ya, kalaupun ada yang mengharuskan beraktivitas di luar, dimohon untuk tetap waspada dan hati-hati,” katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada serta bisa mendapatkan informasi yang akurat mengenai fenomena semacam ini.***

Editor: Sep Sobar

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x