Awang Wardana dan Yayan, dua inisiator program itu sengaja mengajak warga untuk merealisasikan pojok baca itu dengan harapan warga, terutama anak-anak tidak melulu nemanfaatkan pos kamling sebagai ruang untuk bermain game di hape.
Dengan adanya ruang baca yang dilengkapi sarana keulinan barudak seperti lapak pecle, sapintrong dan lainnya itu, minimal anak-anak bisa sejenak menanggalkan hape, sembari bersosialisasi dengan teman-temannya.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polres Sumedang untuk Senin dan Selasa
"Ke depan kita juga akan memberi ruang bagi anak-anak yang suka seni budaya tradisional. Di tengah era digitalisasi, generasi milenial serta generasi Z juga akan kami upayakan agar tak melupakan budayanya sendiri, " kata Yayan yang aktif di sejumlah komunitas Seni Budaya itu.
Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Ny. Hj. Noneng mengapresiasi inisiatif warga yang tergerak untuk menumbuhkan literasi di wilayahnya.
Swadaya warga dalam merealisasikan kampung literasi dan tertib Arsip diyakini akan berguna bagi masyarakat kelak.
Baca Juga: Desa Lumbung Ciamis Miliki Destinasi Wisata Ciamik untuk Traveler Penyuka Alam Bebas
Pada, kesempatan itu, Noneng juga mengingatkan pentingnya tertib Arsip mulai dari ijazah keluarga, akta lahir, sertivikat tanah, Surat pajak, rekening tagihan.
"Kalau bisa Arsip seperti itu bisa disimpan di tempat khusus. Karena kelak Arsip tersebut akan sangat berguna," katanya.***