KABAR PRIANGAN - Pandemi Covid-19 makin ngegas di Indonesia, kini gantian varian delta yang mendominasi di tanah air. Varian dari India ini banyak menginveksi hampir di seluruh dunia.
Pada akhir tahun 2020 virus Corona telah bermutasi menjadi berbagai jenis baru atau varian. Para ahli virus dari berbagai institusi kesehatan di seluruh dunia menemukan adanya mutasi virus SARS-Cov-2.
Memang seiring waktu virus akan bermutasi, para pakar kini mengidentifikasi ada kurang lebih 6 varian virus baru hasil mutasi. Hal yang mengkhawatirkan dari mutasi ini adalah mempengaruhi efektivitas vaksin Covid-19 saat ini.
Baca Juga: Viral Video Diduga Oknum Satpol PP Melakukan Pemukulan ke Ibu Hamil
Di bawah ini beberapa varian virus Corona baru menurut badan kesehatan dunia, WHO yang dikutip dari Alodokter:
Varian Alfa
Varian berkode B. 1.1.7 ini ditemukan di Inggris pada September 2020 dengan tingkat penularan 43-90% dari virus Corona sebelumnya. Lebih berpotensi menimbulkan gejala berat.
Varian Beta
Varian berkode B. 1.351 ini ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2020 dengan tingkat penularan belum diketahui. Disebutkan oleh peneliti varian ini cenderung lebih ringan pada orang yang telah divaksin seperti vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna.
Varian Gamma
Kode varian P.1 kasus pertama kali ditemukan di Brazil pada bulan November 2020, efektivitas vaksin yang ada saat ini terhadap varian Gamma belum jelas dan masih diteliti.
Varian Delta
Varian ini berkode B.1.617.2 ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020. Varian ini lebih menular dari varian sebelumnya. Namun vaksin Astrazeneca dan Pfizer mampu melindungi dari varian ini.
Varian Lambda
Kode varian C.37 pertama ditemukan di Peru pada Desember 2020 namun WHO menyatakan bahwa varian ini masih diteliti lebih lanjut mengenai tingkat penularan serta infeksi yang ditimbulkannya.
Varian Kappa
Virus ini berkode 1.617.2 ditemukan di India bulan Oktober 2020. Seperti halnya varian Lambda, tingkat penularan serta infeksi yang ditimbulkannya masih diteliti lebih lanjut.***