GP Ansor Laporkan Pelecehan Ulama di Media Sosial. Abdul Rofik: Pelaku Mencatut Foto dan Logo NU

- 22 Juli 2021, 19:05 WIB
Rombongan pengurus GP Anshor Kab. Tasikmalaya mendatangi Mapolres Tasikmalaya guna mengadukan dugaan ujaran kebencian dan pelecehan terhadap ulama, Kamis, 22 Juli 2021.*
Rombongan pengurus GP Anshor Kab. Tasikmalaya mendatangi Mapolres Tasikmalaya guna mengadukan dugaan ujaran kebencian dan pelecehan terhadap ulama, Kamis, 22 Juli 2021.* /Kabar-Priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah pengurus GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya melaporkan adanya dugaan ujaran kebencian sekaligus pelecehan terhadap ulama yang diposting di media sosial ke Polres Tasikmalaya, Kamis 22 Juli 2021.

Kedatangan lembaga badan otonom Nahdatul Ulama Kabupaten Tasikmalaya inipun langsung diterima Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono bersama Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno.

Dalam pertemuan yang dilakukan di Gedung Pertemuan Warga (GPW) Polres Tasikmalaya mereka meminta pihak kepolisian untuk segera bertindak dan menangkap pelaku yang identitasnya telah diketahui.

Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur dirawat di RSPAD, Akibat HB-nya Rendah. Begini Kronologisnya

Dimana dalam narasi yang tertera di media sosial, pelaku seolah-olah melecehkan kebijakan para ulama yang mendukung pengusutan dan penuntasan kasus demo anarkis di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya beberapa waku lalu.

Ketua LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Abdul Rofik menjelaskan, kedatangan mereka ke Polres Tasikmalaya selain untuk bersilaturahmi juga guna melaporkan dugaan ujaran kebencian dan pelecehan terhadap ulama NU.

Dimana dalam salah satu postingannya, pelaku mencatut foto dan logo Nahdlatul Ulama (NU) yang didalamnya tercantum foto serta pernyataan sikap Ketua PC NU Kab. Tasikmalaya KH. Atam Rustam dan Rais Syuriah NU Kabupaten Tasikmalaya, KH. Abun Bunyamin Ruhiyat. 

Baca Juga: Kabar Gembira, Insentif Nakes Segera Cair Bulan Ini

"Dimana disana diupload, pada salah satu akun media sosial facebook dengan memakai narasi ujaran kebencian terhadap ulama. Sehingga ditanggapi dengan komen-komennya mengandung fitnah dan unsur penghinaan," ujar Asep Rofik.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x