"Kita jadi galau. Di satu sisi harus cepat, tapi alur distribusi vaksin tak lancar. Percuma walau orangnya ada, tapi vaksinnya tidak ada. Padahal kita siap saja melakukan vaksinasi dengan cepat asal vaksinnya ada," ujar Asep.
Sampai saat ini lanjut Asep, di Kota Tasik tidak ada kendala lain pelaksanaan vaksinasi selain distribusi.
"Animo masyarakat sudah sangat luar biasa. Karena sertifikat vaksin juga sudah menjadi syarat banyak hal. Termasuk lansia dikita animonya untuk vaksinasi sudah tinggi," ujarnya.
Datang vaksin itu ujar Asep tergantung pusat. Kadang dua minggu sekali, kadang sebulan sekali suka-suka mereka. Pernah ujar Asep, Kota Tasik kehabisan stok, kota minta buffer stock milik provinsi. Itu pun yang dikasih jauh dari permintaan. minta 5.000 vial hanya datang 500 vial.
"Kita juga bingung, pembaginya itu seperti apa ke daerah. Soalnya daerah lain dapat banyak, kita dapat sedikit. Katanya jumlah penduduk, tapi kan harus disesuaikan juga dengan kecepatan layanan vaksinasi di daerah lain," Katanya.***