Berkaitan dengan pelaksanaan KKN yang dilaksanakan di sekitar tempat tinggal mahasiswa, lanjut Bupati, mahasiswa diharapkan bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah, dengan unsur-unsur pemerintahan di tingkat desa atau kelurahan yang menjadi lokasi KKN, dalam rangka melakukan langkah-langkah konkret di masa pandemi seperti ini.
Ia berharap para mahasiswa yang melaksanakan KKN bisa memperkuat dan menjadi duta penegakan Protokol Kesehatan (Prokes) di lokasi-lokasi yang menjadi tempat mahasiwa melakukan KKN.
"Saya berharap KKN ini, bisa menjadi bagian adanya pembuktian kampus juga peduli terhadap pandemi Covid-19. Lingkungan kampus mempunyai satu keinginan bahwa adanya mahasiswa yang masuk dalam program KKN, ini akan memperkuat dan menjadi duta dalam penegakan protokol kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Tendy Kusmayadi mengatakan, KKN kali ini diikuti sebanyak 1.300 mahasiswa dan akan menjalani KKN selama 32 hari, tersebar di 26 kecamatan dan 84 desa.
Tendy menjelaskan, salah satu tujuan dari KKN ini adalah meningkatkan sikap empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat terutama membantu mahasiswa dalam menerapkan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan seni.
Serta melatih mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk berpartisiapsi dan berkontribusi dalam pembangunan, pemberdayaan masyarakat, serta untuk meningkatkan sikap empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat beserta problematikanya.***