Benteng yang Menutupi Akses SDN Tugu 2 Kota Tasikmalaya Dijebol Massa

- 6 September 2021, 19:46 WIB
Benteng setinggi tiga meter yang menghalangi akses masuk SDN Tugu 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasik dijebol massa, Senin, 06 September 2021.*
Benteng setinggi tiga meter yang menghalangi akses masuk SDN Tugu 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasik dijebol massa, Senin, 06 September 2021.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Sekelompok massa yang mengaku peduli atas tertutupnya akses masuk SDN Tugu 2 Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya yang dilakukan pemilik lahan mendatangi lokasi SDN Tugu 2, Senin, 06 September 2021.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di sekitar lokasi, puluhan massa tersebut datang ke lokasi sekitar pukul 14.00 WB dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.

Massa pun langsung mendatangi lokasi sekolah, lantas melihat-lihat benteng setinggi 3 Meter yang memisahkan sekolah dengan sebuah lahan milik pribadi yang dikelilingi benteng beton setinggi tiga meter tersebut.

Baca Juga: Akibat Ngantuk, Minibus Seruduk Motor dan Toko Parfum di Singaparna

Massa pun sempat melakukan pengrusakan dengan menjebol benteng yang berada tepat di depan bangunan sekolah dengan menggunakan martil. Bahkan sebagiannya lagi membuka paksa pintu masuk lahan kosong tersebut dengan cara merusak kunci gembok pintu masuk.

Salah seorang perwakilan massa mengatakan, kedatangan mereka ke lokasi SD Tugu 2 sebagai panggilan nurani dan kepedulian atas permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut.

"Kami datang ke sini karena panggilan nurani dan kami peduli kepada pendidikan," katanya.

Dia menilai, dengan penutupan sepihak akses sekolah sama dengan mentelantarkan pendidikan. Dia juga menyayangkan sikap pemilik lahan yang menutup akses jalan tanpa konfirmasi terlebih dahulu ke pemerintah dan pihak sekolah.

Baca Juga: Akses Jalan SDN 2 Tugu Dibenteng, Wagub Jabar : Pemkot Tasik Mampu Selesaikan Ini,Gak?

"Membenteng ini kan harus jelas, harus ada izin, harus ada persyaratan yang jelas supaya legal. Ini kan jelas-jelas menyalahi, walaupun ini tanah milik sendiri, kalau membangun benteng tetap harus ada izin minimal kan IMB," katanya.

Pemerintah juga ujar dia harus secepatnya bertindak untuk mengkondusifkan SD Tugu 2.

"Pemkot katanya mau beli, tapi mana realisasinya dan tak ada sampai hari ini," ujarnya.

Sementara itu Kapolsek Cihideng Polres Tasikmalaya Kota, AKBP Zenal Muttaqin membenarkan adanya sekelompok massa yang mendatangi SD Tugu 2, Senin siang.

"Ya kami melakukan fungsi daripada pengamanan. Dengan adanya aksi ini kami bersama camat menemui massa untuk mengatisipasi permaslahan yang akan muncul terkait pemagaran akses menuju ke sekolah," katanya.

Dikatakan Kapolsek, Sebenarnya permasalahan menyangkut SD Tugu 2 ini sudah clear. "Cuman untuk pertemuan hari ini antara pihak pemerintah dengan pemilik lahan kami menunggu rapat di Balekota selesai. Termasuk saya juga ikut rapat di Balekota. Ternyata rapat belum selesai, aksi massa sudah berjalan,"ucap Kapolsek.

Baca Juga: Kisah Pilu Pedagang Bawang Merah dari Boyolali, Ditipu Jutaan Rupiah Saat Transaksi di Malangbong Garut

Sekali lagi ujar dia, sebenarnya dari pihak pemerintah dan pemilik lahan sudah ada titik temu dengan solusi pemilik tanah memberikan hibah akses jalan dengan lebar 1/2 meter dan panjang 70 meter.

Namun karena pemerintah menganggapnya akses jalan itu terlalu kecil, maka akhirnya berembet kepada pemilik lahan lain dengan asumsi pemerintah akan membeli lahan lain itu.

Nantinya dari tiga pihak ini, antara Nancim kuasa Ko Yogi (pemilik lahan red), Nemei (pemilik lahan sebelahnya) dan pihak sekolah akan dipertemukan supaya ada solusi karena akan ada perubahan daripada gambar. "Insya Allah masalah ini segera selesai," ujar Kapolsek.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah