Bukan Hanya Harganya yang Anjlok, Telur Ayam Kini Sulit Terjual. Dandy: Harga Ditentukan dari Blitar

- 26 September 2021, 05:56 WIB
H. Dandy Jamaludin, peternak ayam petelur di Rajapolah, Kab. Tasikmalaya.*
H. Dandy Jamaludin, peternak ayam petelur di Rajapolah, Kab. Tasikmalaya.* /kabar-priangan.com/Zulkarnain F/

“Akibat pandemi, pengusaha rumah makan dan restoran terganggu. Hotel dan tempat wisata juga terganggu,” kata Dandi.

Termasuk, kata dia, para pengusaha makanan, seperti roti, kue, dan makanan yang berbahan dasar dari telur menurunkan produksinya. Bahkan ada yang berhenti sama sekali. 

Baca Juga: Diduga Penyakit tak Kunjung Sembuh, Yaya Akhiri Hidup Gantung Diri di Kandang Kambing

“Akibatnya, serapan pasar terhadap telur menurun drastis. Sementara pasokan telur dari para peternak terus membanjiri pasar,” kata dia.

Dampaknya, kata dia, harga telur semakin hari semakin mengalami penurunan. “Usaha ayam petelur ini kan beda sama usaha semcam konveksi,” kata dia.

Kalau usaha konveksi, ketika serapan pasar menurun, bisa berhenti berproduksi.

Baca Juga: Kisah Guru Penggerak di Selatan Garut, Belajar Daring dengan Berburu Sinyal di Kandang Domba

“Tetapi kalau ternak ayam, kami harus terus membeli pakan untuk ayam. Kalau tidak diberi pakan, ayam bisa mati. Kerugian kami lebih besar lagi,” kata dia.

Dendy mengatakan, akibat kondisi ini, sudah banyak peternak yang gulung tikar. “Kalau peternak kelas kecil dengan populasi ayam dibawah 5.000 ekor, sudah pasti mati,” kata dia.

Ditentukan dari Blitar

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah