Kuncen Gunung Guntur Ungkap 3 Hal yang Tak Boleh Dilanggar Selama Mendaki, di Antaranya Jangan Bertanya....

- 26 September 2021, 21:13 WIB
Ade Leji, kuncen Gunung Guntur yang pertama kali berhasil menemukan Gibran di kawasan Curug Cikoneng.
Ade Leji, kuncen Gunung Guntur yang pertama kali berhasil menemukan Gibran di kawasan Curug Cikoneng. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Bagi para pendaki yang tertarik untuk melakukan pendakian di Gunung Guntur, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari hal yang tak diharapkan.

Hal yang harus diperhatikan di antaranya adanya sejumlah pantangan yang tak boleh dilakukan saat berada di kawasan Gunung Guntur.

Adanya sejumlah pantangan yang tak boleh dilakukan ketika sedang berada di kawasan Gunung Guntur, diungkapkan Kuncen Gunung Guntur, Ade Leji (55) orang pertama yang menemukan Muhammad Gibran Arrasyid setelah dilaporkan hilang selama enam hari.

Baca Juga: Aksi Pemalakan Kendaraan di Selatan Garut Beredar di Sosmed, Ini Reaksi Kapolres Garut

Menurutnya, setidaknya ada tiga hal yang pantang dilakukan oleh para pendaki Gunung Guntur jika ingin pendakiannya berjalan lancar, tanpa gangguan apa pun.

Tiga pantangan tersebut, kata Ade, pertama pendaki Gunung Guntur tidak boleh bersiul.

Selain itu, pendaki tidak boleh meniup suling serta jangan sekali-kali menanyakan jalan.

Baca Juga: Keangkeran Curug Cikoneng Diungkap Gibran Saat Tersesat di Gunung Guntur

"Bersiul, meniup suling, dan menanyakan jalan menjadi pantangan yang benar-benar tak boleh dilakukan oleh pendaki Gunung Guntur. Jika pantangan ini dilanggar, apa lagi secara sengaja karena ingin membuktikan kebenarannya, maka akan ada sesuatu kejadian yang tak diharapkan terjadi pada pendaki," kata Ade.

Ia pun mengingatkan, selain tiga pantangan tersebut, pendaki juga disarankan untuk tidak mendatangi beberapa tempat yang ada di kawasan Gunung Guntur. Salah satu tempat yang tak boleh didatangi di kawasan Gunung Guntur yakni Curug Sawer.

Menurut Ade, kawasan Curug Sawer ini akan dapat membahayakan keselamatan pendaki jika didatangi dikarenakan medannya yang sangat terjal dengan kedalaman tebing yang mencapai ratusan meter.

Baca Juga: PD Parmusi Garut Sesalkan Hilangnya BBM Jenis Premium di Pasaran

Selain itu, kawasan Curug Sawer juga ditunggui mahluk yang ganas yang bernama Mbah Derwak.

Terkait penemuan Gibran yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Minggu 19 September 2021), Ade menyebutkan ia menemukan Gibran di kawasan Curug Cikoneng yang jaraknya sekitar 750 meter dari Pos 3 tempat Gibran berpisah dengan teman-temannya yang hendak melanjutkan perjalanan ke kawasan puncak gunung.

"Pada hari Jumat saya berangkat ke Gunung Guntur karena saya mendapat pirasat Gibran akan ditemukan pada hari itu. Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 15.00 sendiri karena dari petunjuk yang saya dapatkan saya tidak boleh berangkat bersama orang lain apalagi banyakan," ucapnya saat ditemui di rumahnya di kawasan Desa Pasawahan.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Politisi Partai Golkar Ditahan KPK, Berbaju Rompi-Tangan Diborgol

Sesuai pirasat, tuturnya, saat itu ia langsung menuju kawasan salah satu air terjun yang ada di Gunung Guntur yakni yang disebut Curug Cikoneng.

Ia mendapat pertanda jika Gubran berada di sebuah gua kecil yang ada di air terjun tersebut.

Namun karena ada sebuah kekuatan yang mengusai Gibran, saat itu dirinya tak bisa langsung menemukan Gibran.

Baca Juga: PDAM Kota Banjar Gerah, Minta Pelaksana Proyek Galian Jalan Bertanggung Jawab, Begini Alasannya

Hingga akhirnya ia pun melakukan tawasul dan berserah diri kepada Alloh SWT sambil memohon agar dirinya bisa menemukan Gibran.

"Setelah beres tawasulan, saya kemudian menancapkan paku bumi ke batu yang ada di curug itu. Lalu tak kemudian, secara perlahan saya mulai bisa melihat keberadaan Gibran di kawasan curug," ujar Ade.

Saat itu, paparnya, Gibran terlihat dalam kondisi linglung, tak bisa bicara dan belum sadar apa yang telah terjadi pada dirinya.

Baca Juga: Kisah Lulusan Terbaik Fikom Uniga, Sempat Divonis dokter Umurnya Pendek, Tapi Takdir Berkata Lain

Setelah ia menepuk pundaknya sambil menyebutkan namanya, baru Gibran sadar dan ia langsung bertanya kenapa dirinya bisa berada di tempat tersebut.

Ia yang memang sebelumnya telah menyiapkan makanan untuk Gibran, tambahnya, saat itu langsung memberikannya kepada Gibran.

Sambil menunggu Gibran selesai menyantap makanan, Ade pun terus mengajaknya ngobrol.

Dituturkannya, saat itu Gibran mengaku dirinya baru sadar setelah mendengar Ade menyebut namanya berulang kali.

Baca Juga: Dampak Covid- 19 Angka Kemiskinan di Kota Banjar Naik 0,54 Persen

Namun sata itu Gibran masih belum bisa ditanyai lebih jauh sehingga Ade memutuskan untuk langsung membawanya pergi dari tempat itu.

"Saya telah mencoba menghubungi relawan untuk mengabarkan jika Gibran sudah berhasil ditemukan. Namun saat itu saya tak bisa menghubungi siapapun karena di lokasi tersebut sama sekali tak ada sinyal," katanya.

Akhirnya Adepun saat itu memutuskan untuk membawa Gibran dengan cara menggendongnya seorang diri meski pun harus merangkak-rangkak menaiki tebing.

Baru setelah sampai di bagian atas tebing yang ada sinyalnya, Ade langsung menghubungi keluarganya untuk membantu menyampaikan kabar gembira jika Gibran sudah berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x