Baca Juga: Kerajaan Angling Dharma dan Sunda Empire Tak Tercatat Dalam Daftar Kerajaan di Nusantara
Petani lanjutnya mengaku, selama diberlakukan PPKM, masyarakat diberi bantuan langsung berupa barang sembako yang di dalamnya ada telur, yang mengakibatkan permintaan telur kepasaran menjadi menurun.
Nah harapan petani, ketika pemerintah memberi bantuan sembako jika di dalamnya ada baraang yang diproduksi lokal seperti telur ya telurnya gunakan telur lokal agar perekonomian di daerah tetap jalan.
"Saya kira ini pemikiran bagus agar kebijakan pusat tidak berdampak terhadap ekonomi masyarakat di daerah. Dan ini akan saya usulkan," ujar Tedi
Tedi juga menyebutkan, kebutuhan telur di Kota Tasikmalaya mencapai 464 ton perbulan. Sedangkan kebutuhan pertahunnya di Kota Tasikmalaya 5.565 ton.
Adapun lanjut dia, produksi peternak telur ayam di Kota Tasikmalaya sekitar 116 ton per bulan. Sehingga kekurangannya masih mengandalkan pasokan dari luar seperti dari Blitar rata-rata sebanyak 358 ton per bulan.
"Jadi petani di kita baru bisa memenuhi 30 persen," katanya.
Tedi juga menyebut, pihaknya kesulitan untuk mendorong para peternak ayam petelur di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Mengenang Pemberontakan G30S/PKI, Peristiwa Kelam dalam Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia
"Karena wilayah kita sudah padat penduduknya sehingga di Kota Tasikmalaya itu kalau mau membuka peternakan ayam petelur selalu didemo warga karena bau dan lainnya. Jadi itu salah satu masalahnya," ujar Tedi.