Dikatakan dia, dua rumah warga yang paling terdampak yakni milik Udung (54) dan Erok ( 80) dengan total penghuni tujuh jiwa. Kedua rumah itu kini telah dikosongkan karena jaraknya sangat dekat dengan bibir sungai. Bahkan kini luapan air nyaris mendekati rumah keduanya.
Sementara empat rumah warga lainnya berada di bagian hilir. "Jika air sampai meluap, keempat rumah ini beserta satu pabrik pembuatan tahu juga bakalan ikut tersapu air," ucapnya.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Gandeng BTN Berikan Fasilitas Pembiayaan Perumahan bagi Peserta
Saat ini warga setempat masih belum menemukan solusi agar bisa menyelamatkan keenam rumah tersebut jika terjadi luapan air sungai. Pasalnya bebatuan tersebut mustahil disingkirkan dari jalur aliran sungai karena besarnya bebatuan yang berjatuhan.
Meski lokasi longsoran tidak jauh dari akses Jalan Taraju-Puspahiang, namun alat berat pun diperkirakan bakal kesulitan untuk sampai ke lokasi. Hal itu karena tidak adanya akses jalan yang memadai.
"Kami berharap pihak terkait untuk turun tangan dan menangani kejadian ini. Sehingga ada solusi untuk masyarakat kami," ucap Rangga.
Baca Juga: Viral Pasangan Remaja Kedapatan Berduaan di Toilet Masjid, Masih Mengenakan Seragam Putih-Abu
Udung (54) pemilik rumah yang kini terpaksa mengungsi, mengatakan, dirinya dan keluarganya khawatir luapan air terus naik setelah aliran Sungai Citeutus tertutupi longsoran. Ia pun mengungsi ke rumah sanak saudaranya.
"Jika meluap, rumah kami yang pertama tersapu air. Daripada membahayakan lebih baik mengungsi," ujar dia.*