FKPAT, EAST dan BPBD Kota Tasikmalaya Bersinergi, Bentuk Tim Penanganan Bencana Alam

- 12 November 2021, 22:33 WIB
Rapat koordinasi pembentukan Tim Penanganan Bencana Alam Kota Tasikmalaya yang digelar FKPAT, BPBD Kota Tasikmalaya, dan EAST.*
Rapat koordinasi pembentukan Tim Penanganan Bencana Alam Kota Tasikmalaya yang digelar FKPAT, BPBD Kota Tasikmalaya, dan EAST.* /kabar-priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Kelompok pecinta alam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) menggelar rapat koordinasi pembentukkan tim penanganan bencana alam.

FKPAT bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya serta Eiger Adventure Service Team (EAST) untuk melakukan upaya mitigasi bencana alam karena November 2021 ini di wilayah kota/kabupaten sudah memasuki musim penghujan.

Beberapa program kesiapsiagaan untuk mewaspadai potensi bencana alam di Tasikmalaya melakukan peningkatan dan pemerataan kemampuan sumber daya manusia relawan kebencanaan.

Baca Juga: Musim Hujan Tahun Ini, Bencana Alam Sudah Terjadi di Sembilan Kecamatan di Garut

"Berdasarkan hasil analisa terkait identifikasi potensi bencana alam di Tasikmalaya, diketahui bencana yang memiliki tingkat probabilitas tertinggi adalah banjir," kata Anggota Kelompok Pecinta Alam (KPA) Rephal SMAN 5 Tasikmalaya Amal Aulia Safarulloh.

"Banjir tersebut berdampak pada pergerakan tanah dan longsor," ujar Amal yang juga salah seorang Tim Vertical Rescue Indonesia Tasikmalaya di Ruang Meeting Posko Kedaruratan BPBD Kota Tasikmalaya, Jumat 12 November 2021. 

Amal menyebutkan, pihaknya bertemu dan melakukan koordinasi sebagai panggilan jiwa dan kemanusiaan. Menurutnya, pecinta alam merupakan komponen penunjang dalam penanganan kebencanaan.

Baca Juga: Tiga Santri Hilang dari Pesantren, Baru Diketahui Ketika Orangtuanya Menjenguk ke Pondok

"Siap siaga walaupun bentuk bencana alam di Tasikmalaya menurut skala kedaruratan tidak terlalu parah, dibanding beberapa wilayah yang ada di Jawa Barat,” ucapnya, menambahkan.

Dalam pertemuan ini dikupas pula rencana program peningkatan SDM relawan bencana yang dikemas dalam kegiatan Mountain Jungle Course di kawasan Gunung Cakrabuana Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan akan difasilitasi oleh EAST.

Adapun kawasan tersebut merupakan kawasan yang bertopografi lereng, puncak, lembah dan tebing serta kaya keragaman tumbuhan untuk praktik survival yang cocok dipakai untuk sarana latihan.

Baca Juga: Camat dan Lurah yang Kinerja Capaian Vaksinasinya Rendah Dievaluasi, Wali Kota Tasikmalaya Mulai Tegas

Pecinta Alam Tasikmalaya yang ikut membidani FKPAT pada 20 tahun lalu, Adam Malik (51), berharap KPA yang berjumlah sekitar 86 kelompok di Tasikmalaya dapat mengambil peran untuk menigkatkan kemampuannya.

"Sehingga dapat mengabdikan diri secara maksimal sesuai dengan Kode Etik Pecinta Alam Indonesia," ujarnya.

Adam menilai FKPAT memiliki potensi besar sehingga dirinya berharap anggota FKPAT bisa menyiapkan jiwa dan raga untuk mengabdikan diri dalam masalah kemanusiaan. "Karena ini adalah salah satu tugas kita dalam berkegiatan di alam,” ucapnya.

Baca Juga: Setelah Tiga Warga Terdeteksi Kena DBD, Ratusan Rumah di Gunung Tandala Dilakukan Fogging

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya Indra Risdianto, ST, seusai pertemuan memberikan apresiasi atas inisiatif pertemuan yang dilakukan oleh FKPAT.

Ia mengatakan, pihak BPBD Kota Tasikmalaya akan mendukung dan menindaklanjuti kegiatan ini, karena kebencanaan merupakan tanggung jawab kita semua.

“Saya apresiasi apa yang dilakukan teman-teman FKPAT dalam pertemuan malam ini, BPBD akan support dengan segala kemampuan, apalagi kita ketahui sebagian besar satgas dan relawan BPBD yang ada saat ini merupakan anggota dari FKPAT,” kata Indra.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah