Dua Seniman Tradisional Raih Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2021

- 18 November 2021, 21:43 WIB
Wakil Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) Hendra J. Kristiadi diapit Sekretaris DKKT Kepler Sianturi (kanan) dan Bendahara DKKT  Deny Suarghany ST saat menggelar pers konferensi,.*
Wakil Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) Hendra J. Kristiadi diapit Sekretaris DKKT Kepler Sianturi (kanan) dan Bendahara DKKT Deny Suarghany ST saat menggelar pers konferensi,.* /kabar-priangan.com/Irman S/

 

KABAR PRIANGAN -  Dua seniman tradisional Tasikmalaya ditetapkan sebagai penerima Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2021 yang ke enam.

Ke dua seniman tradisional tersebut, salah seorangnya merupakan maestro juru kawih atau sinden, dan satunya lagi adalah dramawan atau teaterawan Tasikmalaya.

Siapa kedua seniman penerima Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2021? Pihak panitia penyelenggara masih merahasiakannya.

Yang jelas, keduanya dipandang telah berjasa dan konsisten dalam menghidupkan iklim kreativitas dalam bidang Seni-Budaya di Tasikmalaya, khususnya Kota Tasikmalaya.

Dalam penetapan penerima Anugerah Budaya tersebut, Tim Penilai yang terdiri dari Nazarudin Azhar, Bode Riswandi dan Edi Purnawadi mematok bahwa penerima anugerah ini harus memenuhi sejumlah kriteria.

Baca Juga: Kejari Ciamis Eksekusi Terpidana Penyelewengan Pengelolaan Dana Retribusi Situ Lengkong Panjalu ke Lapas

Salah satu kriterianya, yaitu kiprah Seniman/Budayawan/Kelompok dalam memberikan kontribusi riil bagi khazanah dan perkembangan Seni/Budaya di Kota Tasikmalaya.

Kriteria lainnya, karya yang dilahirkan pun berpengaruh dan menjadi rujukan, membawa nama Tasikmalaya ke kancah dan pergaulan budaya ke wilayah yang lebih luas, memiliki dedikasi dan konsistensi dalam menapaki bidang seni/budaya yang digelutinya.

Serta mampu mentransformasikan penguasaan seni/budaya yang digelutinya pada generasi selanjutnya.

Baca Juga: Babak Baru Macetnya Dana Pensiun Koperasi Praja Mukti, Sekda Kabupaten Tasikmalaya Mulai Turun Tangan

Menurut Wakil Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) Hendra J.Kristiadi dan Sekretaris DKKT Kepler Sianturi, salah satu problem terbesar  dalam bidang seni/budaya adalah ketiadaan dokumentasi atau meminjam istilah milenial “jejak digital” yang bisa menjadi rujukan.

Dan hal itu membuat pihak-pihak yang peduli terhadap perkembangan seni/budaya daerah kesulitan untuk melacak informasi tentang sebuah kesenian/budaya tertentu.

"Sehingga kita kerap kehilangan informasi tentang keberadaan sebuah kesenian/kebudayaan. Bahkan, tragisnya, ada beberapa daerah pemilik suatu kebudayaan tak lagi mengenali kebudayaan asali-nya, karena telah punah sebelum sempat diketahui orang lain," kata Hendra, Kamis 18 November 2021.

Baca Juga: Hilang Misterius di Cadas Pangeran Sumedang, Tiga Hari Pencarian Masih Belum Ditemukan

Maka, cara yang cukup efektif dalam mengatasi problem kultural itu, kata dia dimulai dengan penyelenggaraan event budaya secara periodik yang di dalamnya juga ada seminar dan workshop.

Dia mengatakan, pemberian penghargaan kepada pelaku-pelaku seni dan budaya merupakan sebuah manifestasi dari bagaimana cara menghargai nilai-nilai seni/budaya yang ada dan hidup disekitar kita. Menghargai kiprah para pelakunya.

"Alhamdulillah kami masih bisa eksis dalam memberikan penghargaan kepada para pelaku seni budaya. Tapi tentu ini, masih jauh dari harapan ideal para pelaku seni/budaya pada umumnya,” katanya.

Baca Juga: M Kace Ternyata Ditahan di Ciamis, Pengacaranya Datangi Kejari dan PN Ciamis

Tapi paling tidak, lanjut dia, Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah berani memulai melakukan lompatan kultural dengan menempatkan dan melibatkan pelaku seni/budaya pada proses pembangunan masyarakat Kota Tasikmalaya agar lebih berbudaya," ujar dia.

Ketua Tim Penilai, Nazarudin Azhar memandang bahwa pemberian anugrah ini hanyalah bagian kecil dari sebuah keinginan besar dalam menegakan “Penghormatan” terhadap para pelaku Seni/Budaya Tasikmalaya, khususnya Kota Tasikmalaya.

"Kami berharap, dari bagian kecil inilah kita memulai bagaimana caranya menghargai sebuah nilai, yang tentu saja, nilai-nilai yang ada pada sebuah karya seni/budaya,” katanya.

Baca Juga: Saat Satu Keluarga Lelap Tidur Rumah Ambruk, Alam: Lantai Bergerak Dinding Bergetar, Saya Kira Ada Gempa

Dia berharap, dimulai dari yang kecil-kecil inilah lahir karya-karya besar, gagasan-gagasan besar, ide-ide besar.

“Dan tentu saja, harapan-harapan besar bagi kemajuan dan eksistensi seniman/ budayawan Tasikmalaya," ujar Nazarudin Azhar.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x