"Di lokasi bencana, saya banyak melihat warga yang menangis karena dilanda berbagai kesulitan akibat bencana yang menimpa mereka, sementara di tempat lain bupati malah malah joget-joget sambil direkam dan disebarluaskan melalui aplikasi Tiktok," kata Yuda.
Menurut Yuda, seharusnya dalam masa tanggap darurat bencana banjir bandang yang terjadi di Sukawening seperti saat ini, bupati bisa menjaga sikap dengan tidak melakukan hal-hal yang bisa menyakiti hati rakyatnya.
"Apalagi bencana di Garut juga bukan hanya kejadian banjir bandang Sukawening dan Karangtengah tapi juga terjadi di sejumlah daerah lainnya," ucapnya.
Baca Juga: Dinilai Aneh, Stok Zeolit di Tasikmalaya Banyak tapi Belum Dimanfaatkan Maksimal
Tak hanya anggota DPRD Garut, kecaman atas aksi joget yang dilakukan bupati di tengah masa tanggap darurat bencana banjir bandang Sukawening dan Karangtengah juga dilontarkan berbagai kalangan lainnya.
Kalangan partai, organisasi massa, aktivis, pemerhati sosil, serta yang lainnya, mengecam apa yang dilakukan bupati karena dinilai tak memiliki empati terhadap warganya yang tengah dilanda kesusahan akibat bencana alam.*