Hama Patek Serang Tanaman Cabai Rawit di Garut, Para Petani dan Bandar Mengeluh

- 26 Desember 2021, 21:01 WIB
Enam, salah seorang petani cabai rawit di Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut menunjukkan tanaman cabai rawit yang ditanamnya.*
Enam, salah seorang petani cabai rawit di Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut menunjukkan tanaman cabai rawit yang ditanamnya.* /Kabar-Priangan.com/Aep Hendy

"Banyak petani cabai rawit lainnya di daerah ini yang tingkat kerusakan tanamannya lebih parah. Mahalnya harga obat untuk melawan hama patek ini membuat tak semua petani bisa membelinya," katanya.

Ia menyebutkan, serangan hama patek terjadi sejak musim hujan. Kerusakan yang terjadi pada tanaman cabai rawit diperparah oleh tingginya intensitas hujan sehingga hal ini kian menimbulkan kesulitan bagi para petani cabai rawit.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Terjang Tiga Desa di Cisewu Garut, Jembatan Gantung Sungai Cilaki Putus

Diharapkan Enam, serangan hama patek terhadap tanaman cabai rawit bisa segera hilang agar petani bisa meningkatkan kembali hasil panennya.

Bagi para petani cabai rawit, lebih baik harga dari petani hanya Rp40.000 per kilogram asalkan hasil panen bisa maksimal ketimbang Rp70.000 tapi panennya tak maksimal akibat serangan hama patek.

Mahalnya harga serta kelangkaan cabai rawit bukan hanya dikeluhkan petani tapi juga bandar. Seperti diungkapkan Andri (42), bandar sayuran dari Kecamatan Kadungora.

Baca Juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Landa Kota Tasikmalaya, Sedikitnya di 13 Lokasi Pohon-pohon Tumbang

Menurutnya, kondisi seperti ini cukup merepotkan bagi bandar seperti dirinya. Di sisi lain, tingkat permintaan sangat tinggi akan tetapi persediaannya sulit didapatkan.

"Sangat sulit mencari pasokan cabai rawit akhir-akhir ini akibat minimnya hasil panen di para petani akibat tingginya intensitas hujan dan serangan hama patek. Selain itu, di petni pun harganya saat ini sangat mahal yakni sudah mencapai Rp70.000 per kilogram," ucap Andri.

Sama halnya dengan Enam, Andri juga berharap serangan hama patek terhadap tanaman cabai rawit bisa segera berakhir. Diharapkan ketersediaan cabai rawit di petani bisa kembali normal sehingga mudah didapatkan serta harganya tak terlalu tinggi seperti yang terjadi saat ini.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah