Pengelolaan Bendungan Padawaras Tak Jelas, Warga Tiga Desa Ontrog DPRD Kabupaten Tasikmalaya

- 11 Januari 2022, 17:38 WIB
Ratusan warga yang mayoritas  petani dari tiga desa yakni Desa Padawras, Sindangkerta dan Kertasari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya Selasa 11 Januari 2022.*
Ratusan warga yang mayoritas  petani dari tiga desa yakni Desa Padawras, Sindangkerta dan Kertasari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya Selasa 11 Januari 2022.* /Kabar-Priangan.com/Aris MF

Menurut Yayan, selama ini tidak sampainya air irigasi karen ada tanggul-tanggul sepanjang saluran irigasi. Di samping itu banyak pula saluran ilegal berupa bolongan liar di sepanjang saluran.

Termasuk dalam pengelolaan air yang tidak jelas dikelola oleh petugas dari luar Kecamatan Cipatujah.

Baca Juga: KPK Perpanjang Penahanan Atas Herman Sutrisno dan Rahmat Wardi Selama 40 Hari ke Depan

"Itu yang kami pertanyakan, selama ini petugas pengelolaan air itu tidak ada dari Kecamatan Cipatujah, kebanyakan petugas pengaturan air dari warga Kota Tasikmalaya. Makanya kami meminta agar PSDA transparan dalam rekrutmen petugas pengaturan air irigasi," katanya.

Sementara itu, Kasi Irigasi pada UPTD PSDA Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki Provinsi Jawa Barat, Isom Saefudin, mengatakan, akan segera menyampaikan keluhannya masyarakat berkaitan irigasi tersbeut. Ia mengaku senang dengan adanya gerakan dari masyarakat dari tiga desa tersebut.

Soalnya, kata dia, UPTD hanya pelaksanaan karena yang melaksanakan kebijakan itu ada di dinas PSDA. "Keluhan ini kami tampung untuk disampaikan kepada Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, sehingga air bisa kembali mengalir normal," kata Isom.

Baca Juga: Psikolog Ungkap Kondisi Terkini Anak Korban Penyekapan di Sumedang

Ia mengatakan, pihaknya juga memerlukan dukungan dari pemerintah daerah dan DPRD untuk mendongkrak bantuan baik pengelolaan maupun pemeliharaan saluran irigasi Bendungan Padawaras ini.

Saluran irigasi ini sangat diperlukan dan mampu mengairi lahan pertanian seluas 1.400 hektare lahan di delapan desa dengan panjang 27 kilometer.

"Mudah-mudahan ini menjadi dukungan secepatnya terealisasinya pelayanan air untuk pertanian. Makanya saya secepatnya akan segera kami sampaikan kepada Gubernur Jawa Barat," ujar Isom.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah