Namun, tambahnya, kalau panitia pemilihan rektor ada kepentingan politik atau disusupi oleh kepentingan partai politik tertentu, maka pihaknya sebagai mahasiswa akan bergerak dan menggugatnya.
"Kami tidak akan tinggal diam dan siap mengugat dengan keputusan apa pun. Karena jangan sampai ditumpangi dengan kepentingan yang akan merugikan Unsil dan mahasiswa. Terlebih ada yang menyusupi dengan kepentingan para petinggi Unsil," ucapnya.
Baca Juga: Wagub Imbau kontraktor Tidak Beli Material Hasil Tambang Ilegal. Uu: Bisa Dianggap Sebagai Penadah
"Saya ingin Pilrek Unsil sesuai aturan main yang berlaku, sehingga calon yang terpilih itu memang benar-benar memiliki kompetensi dan kemampuan yang memadai untuk memajukan atau menjadikan Unsil sebagai PTN terbaik di Jawa Barat," kata Aminudin, menambahkan.
Hal senada diungkapkan Lia Primadani yang sangat menginginkan momen Pilrek Unsil menjadi ajang demokrasi yang transparan. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung memberikan contoh baik bagi mahasiswa dalam berdemokrasi.
"Jangan sampai Pilrek Unsil ini dijadikan ajang gontok-gontokan para elite kampus, sehingga menyebabkan terpecahnya program kerja yang sesungguhnya dan tujuan yang akan dicapai oleh lembaga jadi tidak terwujud," kata mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unsil itu.
Ia pun berharap agar tujuh kandidat yang maju dalam Pilrek Unsil ini menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran serta itikad yang tulus dalam mengabdikan diri untuk kemajuan Unsil. "Jangan hanya slogan saja, tapi harus benar-benar dijalankan," kata Lia.*