Minyak Goreng Bersubsidi Hilang Misterius Lagi di Banjar, Konsumen Kesulitan Bedakan Minyak Goreng Bersubsidi

- 7 Februari 2022, 19:33 WIB
Drum minyak goreng curah yang kosong milik Hj. Iin Ridwan berjajar di Pasar Banjar, Senin 7 Februari 2022.*
Drum minyak goreng curah yang kosong milik Hj. Iin Ridwan berjajar di Pasar Banjar, Senin 7 Februari 2022.* /Kabar-Priangan.com/D. Iwan

"Itu seiring adanya kebijakan pemerintah yang memberlakukan semua pabrik minyak sawit di subsidi dengan harga jual yang sama secara tiba tiba.  Kemudian, barang yang sudah dibeli harus mengikuti harga subsidi pemerintah," kata Yayan.

Lebih lanjut Yayan menjelaskan, informasi terakhir para bandar minyak sawit yang terkoneksi dengan Pelabuhan Cirebon tidak mau menjual minyaknya, walaupun stok minyak di tandon pelabuhan ada.

Baca Juga: Hektaran Area Perbukitan di Desa Mekarsari Cipaku Ciamis Bakal 'Disulap' Jadi Kawasan Agrowisata

"HET minyak goreng curah yang diberlakukan pemerintah Rp 11.500 per liter. Sementara, harga pembelian di lapangan sudah melebihi HET. Otomatis bandar tak merugi. Kalau 1 kg atau 2 kg mungkin tak masalah, tapi jika bandar pembeli puluhan ton, jelas rugi besar itu," ujar Yayan.

Seorang pedagang minyak goreng di Pasar Banjar, Hj. Iin  Ridwan (45), mengaku dirinya membeli minyak goreng curah Rp 12.700 per kg. "Karena beli dari sananya juga sudah Rp 12.700 per kg, maka saat ada barang dijual Rp  14.000 per kg," ujarnya.

Dijelaskan dia, minyak goreng terakhir ada di kiosnya pada Kamis pekan lalu. Kemudian, sejak Jumat pekan lalu kosong sampai Senin ini. "Sehari itu, Kamis, terjual 10 drum minyak goreng curah dengan berat per drum 180 kg," kata Iin, menambahkan.

Baca Juga: Kabar Baik! Ini Solusi yang Disiapkan Bupati Sumedang untuk Atasi Masalah Permodalan UMKM

"Sejak Jumat sampai Senin sekarang tidak ada kiriman lagi. Walaupun kami sudah mencarinya ke Jakarta dan Jawa, hasilnya nihil, tidak ada barang. Baik, itu minyak goreng murah maupun yang mahal sekalipun," ucap Iin.

Iin menuturkan, karena minyak goreng kosong, banyak pelanggan menitipkan jerigen sampai mau menitipkan uang. "Jika menitipkan uang, saya tolak saja karena saya tidak tahu kapan datangnya kiriman minyak goreng tersebut," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Banjar, H. Edi Herdianto, mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan indikasi pelaku curang yang melakukan dugaan penimbunan minyak goreng saat masyarakat kesulitan mencarinya di wilayah Kota Banjar.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah