Pelajar Korban Tabrak Lari di Garut Tewas Mengenaskan

- 7 Februari 2022, 19:37 WIB
Seorang pelajar warga Kecamatan Pasirwangi tewas setelah menjadi korban tabrak lari seorang pengendara motor yang tengah melakukan konvoi di wilayah Pasirwangi, Minggu
Seorang pelajar warga Kecamatan Pasirwangi tewas setelah menjadi korban tabrak lari seorang pengendara motor yang tengah melakukan konvoi di wilayah Pasirwangi, Minggu /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Nasib nahas menimpa Sobar (17), seorang pelajar warga Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut. Ia tewas secara mengenaskan setelah tertabrak salah satu pemotor yang tengah melaksanakan konvoi di kawasan Pasirwangi.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanit Laka) Satlantas Polres Garut, Iptu Priyo Sambodo, membenarkan adanya kecelakaan yang menimpa seorang pelajar di wilayah Pasirwangi yang menyebabkan korban tewas. Peristiwa tersebut terjadi Minggu, 6 Februari 2022 sekitar pukul 11.30 WIB.

"Benar, ada seorang pelajar atas nama Sobar yang tewas setelah mengalami kecelakaan di Pasirwangi, kemarin. Lokasi kejadian berada di wilayah Kampung Kolelega, Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi, ujar Priyo, Senin, 7 Februari 2022.

Baca Juga: Minyak Goreng Masih Langka di Garut, Ini Penjelasan Disperindag

Dikatakannya, Sobar tewas setelah tertabrak salah satu pemotor yang tengah melukan konvoi yang baru pulang wisata dari kawasan Darajat, Kecamatan Pasirwangi. Korban mengalami luka berat dan tak bisa diselamatkan hingga akhirnya ia meninggal dunia di lokasi kejadian.

Disampaikannya, setelah menabrak korban, pelaku sempat melarikan diri. Namun setelah polisi berkoordinasi dengan kelompok motor yang saat itu bersama-sama korban melakukan konvoi, akhirnya pada Minggu malam pelaku menyerahkan diri ke polisi.

Menurut Priyo, dari hasil penyelidikan yang dilakukan petugas, diketahui jika saat itu korban tengah melaju dengan menggunakan sepeda motor bebek menuju arah Darajat. 

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Bupati Garut Ajak Guru dan Anak-anak untuk Divaksin

Namun ketika sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba sepeda motor yang dikenadari korban terjatuh hingga korban pun ikut terpental ke sebelah kanan jalan.

Sementara itu, tuturnya, dari arah berlawanan datang sejumlah pengendara sepeda motor Ninja yang tengah melakukan konvoi. Naasnya, tubuh korban saat itu tertabrak salah satu pemotor yang tengah melakukan konvoi hingga korban mengalami luka serius dan meninggal di lokasi kejadian.

"Setelah menabrak korban, pemotor itu bukannya berhenti tapi malah langsung melarikan diri ke arah Samarang bersama pemotor lainnya. Sedangkan korban diketahui meninggal dunia di lokasi kejadian," katanya.

Baca Juga: Destinasi Wisata Antapura De Djati di Garut Bernuansa Ubud Bali, Wabup: Dijamin Berkelas

Priyo mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian dan korban pun langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat. Namun ternyata korban dinyatakan sudah dalm kondisi meninggal dunia.

Selain mengevakuasi korban, tuturnya, petugas juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sebagian petugas lainnya langsung 

melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku tabrak lari yang identitas telah berhasil diketahui berdasarkan ciri-ciri kendaraannya.

Baca Juga: RSUD dr. Slamet Garut Mulai Lagi Diisi Pasien Covid-19

Petugas pun disampaikan Priyo, langsung berkoordinasi dengan kelompok motor yang salah satu anggotanya telah menabrak korban. Hingga akhirnya pada Minggu malam, pelaku berinisiial WFN (31), datang ke Polres Garut untuk menyerahkan diri.

"Setelah kita koordinasi dengan kelompok motor tersebut, pada malam harinya pelaku yang merupakan warga Bandung itu datang untuk menyerahkan diri ke Polres Garut. Kita langsung amankan pelaku untuk menjalani proses pemeriksaan," ucap Priyo.

Menurut pengakuan pelaku, tambah Priyo, ia terpaksa melarikan diri karena takut menjadi sasaran kemarahan warga setelah dirinya menabrak korban. 

Baca Juga: Warga Binaan Lapas Kelas IIB Garut Ikuti Penyuluhan Bahaya Penyakit Menular HIV AIDS

Namun untuk memastikan penyebab pelaku melarikan diri, petugas masih terus melakukan pemeriksaan.  

Masih menurut Priyo, pihaknya pun berhasil mendapatkan bukti berupa rekaman kejadian tabrak lari yang tekah menyebabkan korbannya tewas tersebut. 

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 310 ayat 4 juncto pasal 312 Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman kurungan 3 tahun penjara dan denda Rp75 juta.***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah