“Tapi mereka tetap bisa mengurus dan membesarkan anak-anaknya yang rata-rata dilahirkan ‘tunji’ atau sataun hiji (setahun lahir satu),” katanya.
"Setiap warga di kampung ini percaya setiap anak yang dilahirkan membawa rezekinya sendiri-sendiri,” tambahnya.
Baca Juga: KA Garut-Cibatu akan Mulai Beroperasi Maret, Warga Sekitar Stasiun Lakukan Ini
Makanya, kata dia, warga kampungnya tak pernah merasa takut tidak akan bisa mengurus dan membiayai atau memberi makan anak-anaknya.
“Sepanjang mereka percaya akan kebesaran Alloh SWT," ucap Indin.***