Tolak Rencana Pemerintah Menghapus Subsidi Pupuk, Petani Tasikmalaya Ancam Naikkan Harga Gabah

- 9 Maret 2022, 15:37 WIB
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Petani Mandiri Indonesia (GPMI) Wilayah Jawa Barat, Yuyun Suyud saat melakukan aksi di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (10/3/2022).
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Petani Mandiri Indonesia (GPMI) Wilayah Jawa Barat, Yuyun Suyud saat melakukan aksi di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (10/3/2022). /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Petani di Kota Tasikmalaya dengan tegas menolak rencana pemerintah yang akan menghapus subsidi pupuk.

Petani menilai, penghapusan subsidi pupuk akan menaikkan harga pupuk tiga hingga empat kali lipat yang tentunya akan memberatkan petani.

Selain berdampak terhadap kenaikan harga pupuk, kebijakan tersebut akan berdampak pada naiknya harga gabah hingga harga beras.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Sumedang Tembus 407, Hanya Satu Kecamatan Zero Kasus

Ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Petani Mandiri Indonesia (GPMI) Wilayah Jawa Barat, Yuyun Suyud saat melakukan aksi di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu 10 Maret 2022.

"Kami dengab tegas menolak rencana pencabutan pupuk bersubsidi ini. Kami sudah dapat draft rencana kenaikannya dan sekarang sedang digodok di DPR-RI," kata Yuyun yang kerap disapa Abah Uyung.

Menurut Yuyun, ada tiga jenis pupuk yang akan dicabut subsidinya oleh pemerintah yakni jenis pupuk organik, ZA dan SP-36.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, KAI Berlakukan Peraturan Baru Bagi Penumpang Kereta Api

Padahal lanjut Yuyun, ketiga jenis pupuk ini dangat penting bagi petani.

"Sudah sejak lama ketiga jenis pupuk tersebut menyatu dengan lahan pertanian yang kami garap, sehingga kami sangat membutuhkannya," ujar Yuyun.

Jika subsidi ketiga jenis pupuk ini dihapus Lanjut dia, bersiap-siaplah masyarakat nantinya akan membeli beras dengan harga tinggi.

Baca Juga: Ini Daftar Puluhan Pembalap Dunia yang akan Parade bersama Jokowi Sambut MotoGP Mandalika

"Jika biasanya beli beras premium Rp 12.000 per kg, maka jangan kaget nanti setelah subsidi pupuk dicabut, harga beras bisa lebih dari Rp 17.000 per kg, karena petani tidak mau merugi," kata Yuyun.

Apalagi menurut Yuyun, rencana penghapusan subsidi pupuk ini juga terkesan tiba-tiba karena dilakukan pada saat tahun berjalan APBN 2022.

"Kan anggaran subsidi seluruh jenis pupuk sudak diketuk. Nah sekarang kok tiba-tiba mau dihapuskan. Kasihan petani," ujar Uyung.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah