Penataan Sungai Ciwulan Tasikmalaya Mesti Segera Dilakukan, Tak Cuma Menopang Pasokan Air, Ini Manfaat Lainnya

- 13 Maret 2022, 18:56 WIB
Sekretaris FAJI Kota Tasikmalaya Hendrawan (kanan) memberi informasi seputar Sunagi Ciwulan kepada anggota DPRD Jabar, Sabtu 12 Maret 2022.*
Sekretaris FAJI Kota Tasikmalaya Hendrawan (kanan) memberi informasi seputar Sunagi Ciwulan kepada anggota DPRD Jabar, Sabtu 12 Maret 2022.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Selain turut menopang pasokan air untuk pertanian, keberadaan Sungai Ciwulan yang juga melintas Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya juga turut berperan dalam menopang geliat olahraga arus deras hingga perekonomoan warga Tasikmalaya.

Dari bidang olahraga, Sungai Ciwulan pun banyak mencetak atlet arung jeram. Sungai tersebut menjadi "Kawah Candradimuka" untuk mengasah kemampuan atlet arung jeram di lingkungan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya.

Kondisi alam yang memesona pun jadi magnet bagi pegiat olahraga arus deras dari berbagai daerah di Tanah Air untuk menjajal sensasi bernain air di Sungai Ciwulan. 

Baca Juga: Kasus Rombongan Moge Tabrak Anak Kembar di Jalan Raya Kalipucang-Pangandaran, HDCI Bandung Datangi Rumah Duka

Karenanya event sekelas kejurnas hingga event rutin yang sudah jadi kelender wisata bertajuk "Tasik Baseuh" sempat digelar di sungai itu. Dengan potensi alam tersebut sejumlah kalangan memandang bahwa penataan sempadan Sungai Ciwulan menjadi sebuah keniscayaan dilakukan.

Sekretaris FAJI Kota Tasikmalaya Hendrawan maupun salah satu operator olahraga arus deras dengan bendera Ciwulan River Land (CRL) Irwan "Cimot" Soemantri tak menyangkal bahwa hampir saban minggu pegiat olahraga arus deras kerap mampir ke Ciwulan.

Sayangnya, selama hampir dua dasawarsa berkembang, harapan berupa penataan di sekitar sungai tersebut belum juga maksimal.

Baca Juga: Petani di Kawali Ciamis Ramai-ramai Turun ke Sawah, Lakukan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman

"Belum ditata juga sudah menjadi buruan wisatawan, apalagi kalau ada penataan, " ujar Hendrawan dibenarkan Irwan.

Pegiat riverboarding yang juga Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya dari Dapil Kecamatan Kawalu dan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Ridlwan Nurfaozan, menyadari besarnya potensi yang tersimpan di Ciwulan serta Kecamatan Kawalu pada umumnya.

"Banyak paket wisata yang bisa dikemas di kawasan Kawalu. Kami juga sudah berusaha mengajukan beberapa program untuk penataan untuk menopang perkembangan olah raga dan pariwisata," kata Ridlwan.

Baca Juga: Layaknya Antre Minyak Goreng, Begini Potret Warga Dusun Sukawangi Sumedang Saat Kerjabakti

"Namun tampaknya proyeksi pembangunan terganggu pandemi Covid 19, jadi sejauh ini belum maksimal. Ke depan, kami akan coba perjuangkan lagi, " ujar Ridlwan menambahkan.

Anggota DPRD Jabar Viman Alfarizi Ramadhan yang mendengar potensi itu pun sangat terkesan dengan Sungai Ciwulan serta semangat para pagiat olahraga arus deras untuk menatanya hingga kawasan itu jadi destinasi wisata.

Saat berkunjung ke Ciwulan, Viman pun mengaku siap membantu pengembangan dan kelestarian Sungai Ciwulan agar lebih tertata dan memiliki efek domino terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar bantaran sungai.

Baca Juga: Kedapatan Ngamar di Hotel, Lima Pasangan Bukan Muhrim Digiring Satpol PP Sumedang

"Mari kita jaga dan kembangkan potensi Sungai Ciwulan ini, di sini kita bisa bersinergi dengan FAJI dan rekan-rekan penggiat dari Republik Aer Tasikmalaya untuk menyelamatkan sungai dan memberdayakan masyarakat," ujar dia.

Pegiat Lingkungan Republik Aer Tasikmalaya Saepul Kamal mengungkapkan perlu adanya kesepahaman antara masyarakat dan pemerintah dalam penanganan sampah di sepanjang aliran Sungai Ciwulan.

Menyikapi pengembangan potensi yang dimiliki Ciwulan, diperlukan adanya penataan kawasan seperti pembangunan beberapa dermaga.

Baca Juga: Rawan Begal, Warga Minta Jalan Ibrahim Ajie di Garut Dipasang PJU

Namun hal itu tidaklah cukup, perlu dibangun satu kebersamaan dan kesepahaman dalam membangun kepariwisataan dengan mengedepankan budaya masyarakat dan kearipan lokal.

"Di wilayah ini ada 17 titik potensi wisata yang sudah berjalan dan perlu pengembangan, namun diperlukan adanya kesepahaman dari seluruh komponen agar dapat memenuhi konsep desa wisata yang terintegrasi," ujar Saepul.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah