Network
KABAR PRIANGAN - Industri rumahan makanan cemilan di kawasan Kampung Sawahlempay Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, kebakaran, Selasa 29 Maret 2022. Api sangat besar terlihat di atap bangunan pabrik makanan itu hingga setinggi sekitar 3 meter.
Warga sekitar lokasi kebakaran sempat panik melihat api yang terus membesar akibat menyambar minyak penggorengan.
Kapolsek Cihideung Polres Tasikmalaya Kota Kompol Cecep Bambang menyebutkan kebakaran pabrik makaroni rumahan milik Hj. Nunung itu diduga akibat minyak dari penggorengan yang tumpah.
Api dari tungku menyambar minyak goreng tumpah itu. Sehingga api menjalar dan merembet ke atap bangunan pabrik hingga menimbulkan kebakaran.
"Ya benar siang tadi telah terjadi kebakaran pabrik rumahan makaroni," ujarnya, saat dikonfirmasi mengenai peristiwa kebakaran tersebut.
Dikatakannya, pihaknya setelah menerima laporan warga ada rumah kebakaran, kemudian menghubungi Unit Damkar Kota Tasikmalaya dan Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Api dapat dipadamkan setelah dua unit damkar dibantu warga berusaha mengendalikan api yang terus membesar. Di lokasi kejadian banyak barang yang mudah terbakat, sehingga api dengan cepat merembet menghanguskan bangunan pabrik dan isinya.
"Api dapat dipadamkan dengan dua unit damkar dan bantuan warga. Tidak ada korban jiwa, kerugian sekitar Rp500 juta rupiah," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Cecep, dari keterangan beberapa saksi menjelaskan, kebakaran tersebut terjadi saat minyak goreng dari wajan tumpah. Lalu menyambar api kompor yang tengah menyala.
Baca Juga: Rumah Warga di Sukaresik Tasikmalaya Kebakaran, Maman dan Kelima Anak Cucunya Selamat dari Maut
Sehingga menimbulkan api yang dengan cepat membesar, diduga ada kelalaian saat penggorengan makaroni.
"Dari keterangan beberapa saksi ada unsur kelalaian, namun demikian Polsek Cihideung dan Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Sementara itu pemilik pabrik masih syok melihat tempat usahanya tersebut ludes dilalap si jago merah. Meski mencoba tegar menerima musibah kebakaran tersebut, tetap ada kesedihan mendapati usaha yang dirintisnya susah-payah itu terbakar.*
