Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Tarik 2 Juta Penonton, Ternyata Cerita Asli ada di Twitter Sejak 2019
Deni mengakui terjadi keterlambatan dalam hal pengangkutan sampah khususnya sejak hari H Lebaran hingga H+3 Lebaran.
"Apalagi pada saat Lebaran kemarin kami memberikan toleransi kepada petugas untuk mengangkut sampah secara bergilir, sehingga faktor-faktor itulah yang menjadikan dampah di beberapa titik atau ruas jalan terjadi penumpukan," ujarnya.
Adapun armada pengangkut sampah di Kota Tasikmalaya terdiri dari 42 dump truk, dan bak kontainer sebanyak 80 unit. "Itu pun yang layak hanya sekitar 40 persen sehingga menjadi kendala dalam hal pengangkutan. Idealnya ya minimal 100 armadalah," ujarnya.
Baca Juga: Resmi Dibuka, Begini Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 28
Sebagai pembanding, lanjut Deni, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, punya sekitar 300 truk pengangkut sehingga tidak ada lagi sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sampah (TPS).
Menurut Deni, tahun ini informasinya untuk Kota Tasikmalaya akan dialokasikan satu unit dump truk karena memang selama ini Pemkot Tasikmalaya belum pernah membeli satu pun dump truk.
"Semua yang ada itu berupa bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Sementara untuk tenaga pengangkut jumlahnya hanya 160 orang," katanya.
Ditambahkan Deni, mulai Sabtu 7 Mei 2022 semua petugas sudah kembali aktif sehingga pihaknya akan melakukan penyisiran sampah.