"Itu yang dekat rumah saya saja sudah terjual ke pemilik restoran. Lahannya sudah diratakan. Ya mungkin untuk lahan usaha," katanya lagi.
Ia mengungkapkan, untuk harga lahan di pinggiran atau areal lahan yang masuk ke jalan perkampungan, harganya juga ikut naik. Harga lahan di pinggiran mencapai Rp5 juta per tumbak.
Diketahui, imbas dibangunnya Jalan Lingkar Timur Jatigede selain berdampak pada peningkatan pembangunan di wilayah Sumedang timur, kini berdampak pada naiknya harga lahan di sepanjang jalan tersebut.
Baca Juga: Sanksi Kades Foto Mesra, DPMD Tunggu Intruksi Bupati Sumedang
Baca Juga: 5 Desa Pengelola SAKIP Terbaik di Sumedang Peroleh Bankudes Rp100 Juta
Sebelum dibangun, Jalan Lingkar Timur Jatigede, harga lahan di daerah perlintasan jalan, seperti di blok Cibala, Desa Sarimekar (Kecamatan Jatinunggal), blok Ciboboko, Desa Mekarasih, blok Pancuranbungur, Desa Ciranggem, blok Sabelit, Desa Jemah (Kecamatan Jatigede), hanya berkisar Rp300 ribu per tumbak.
Namun tiga tahun setelah terbangun Jalan Lingkar Timur Jatigede,harga tanah di pinggir perlintasan sepanjang jalan itu, berkisar Rp10 juta hingga Rp12 juta per tumbak.
Baca Juga: Sumedang Kembali Meraih WTP ke 8 Kali dari BPK RI
Ditambah lagi, kini ada pembangunan Masjid Al Kamil yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan rencana pembangunan Menara Kujang Kembar di kawasan Panenjoan, Jatigede.