Korban Arisan Bodong di Garut Ramai-ramai Laporkan Pelaku ke Polisi

- 27 Mei 2022, 20:03 WIB
Sejumlah ibu rumah tangga dari Kecamatan Mekarmukti yang telah menjadi korban penipuan dengan modus arisan bodong, Jumat, 27 Mei 2022 mendatangi Mapolres Garut untuk melaporkan pelaku.
Sejumlah ibu rumah tangga dari Kecamatan Mekarmukti yang telah menjadi korban penipuan dengan modus arisan bodong, Jumat, 27 Mei 2022 mendatangi Mapolres Garut untuk melaporkan pelaku. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

Namun begitu beres laporan, orang tua dari pelaku mengajak mereka untuk bermusyawarah guna menyelesaikan permasalahan tersebut hingga akhirnya perwakilan korban dan pihak keluarga pelaku saat itu bertemu.

Menurut Vera, dalam pertemuan itu orang tua dari pelaku meminta agar permasalahan ini tak dilanjutkan dengan proses hukum dan mereka berjanji untuk mengganti seluruh 

kerugian korban dengan cara menjual rumah serta aset lainnya milik pelaku ditambah milik orang tuanya. Namun ternyata, nilai aset yang akan dijual saat itu hanya sekitar Rp200 jutaan sehingga tak bisa menutupi seluruh kerugian yang dialmi para korban.

Baca Juga: Akibat PMK, Kerugian per Hari Mencapai Miliaran Rupiah, Pemkab Garut Siapkan Dana Kerohiman

"Kami sudah memberikan kesempatan kepada pihak keluarga untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan dimana kami tidak akan melanjutkan laporan ke polisi jika uang kami dikembalikan. Namun ternyata pihak keluarga tak sanggup menutupinya sehingga pada akhirnya kami putuskan untuk membawa permasalahan ini ke jalur hukum," ujar Vera.   

Masih menurut Vera, kini warga sudah benar-benar geram dan kesal terhadap pelaku yang sama sekali tak punya niat baik untuk menyelesaikan permasalahan ini. 

Terlebih lagi, akibat perbuatan tak terpuji dari mpelaku, saat ini banyak ibu rumah tangga yang dilanda kesulitan ekonomi karena uang simpanan dan tabungan mereka habis ditipu pelaku.     

Baca Juga: Kunker di Garut Pangdam III Siliwangi Peroleh Cenderamata Jaket Kulit Asli

Korban lainnya, Eutika Hartika, mengaku sama sekali tak menyangka jika pelaku yang sempat menjadi muridnya saat SD itu akan tega berbuat sejahat itu. Padahal selama ini ia mengenal pelaku sebagi anak yang baik, sopan, serta rajin.

"Saya percaya saja ketika ia mengajak agar saya ikut arisan yang dikelolanya. Ia itu pernah menjadi murid saya waktu di SD dan seingat saya saat itu anaknya baik dan rajin," kata Eutika.    

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah