Ratusan Aktivis Pergerakan Lintas Generasi Berkumpul di Garut, Ada Apa?

- 21 Juni 2022, 16:58 WIB
Para aktivis lintas generasi dari berbagai daerah di Indonesia, belum lama ini berkumpul di Garut dalam acara bertajuk Kemping Aktivis Lintas  Generasi di kawasan kaki Gunung Cikuray.
Para aktivis lintas generasi dari berbagai daerah di Indonesia, belum lama ini berkumpul di Garut dalam acara bertajuk Kemping Aktivis Lintas Generasi di kawasan kaki Gunung Cikuray. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Ratusan aktivis pergerakan lintas generasi belum lama ini berkumpul di Garut. Bukan hanya dari Garut, tak sedikit pula aktivis pergerakan yang berasal dari luar Garut bahkan luar Jawa Barat yang turut hadir dalam kegiatan tersdebut.

Koordinator Siaga 88 yang juga penanggung jawab kegiatan bertajuk Kemping Aktivis Lintas Generasi, Hasanuddin, menyebutkan ada sejumlah aktivis pergerakan yang namanya cukup terkenal yang juga hadir dalam acara Kemping Aktivis Lintas Generasi. Mereka di antaranya Hariman Siregar, Muhammad 

Jumhur Hidayat, Sahganda Nainggolan, Soenjati, In'am Mustopa, Iwan Sumule, Andrianto, Mimih Haeruman, Paskah Irianto, dan Agustiana.

Baca Juga: Ekskavasi Benda Purbakala di Jembarwangi Sumedang, Peneliti Belum Berhasil Temukan Fosil Manusia Purba

"Selain itu, hadir pula Santoso, Marlin Dinamikanto, Behom, Anto, Nissa Wargadipura, Mahmud Yunus, Zam zam Zomantara, Galih F Qurbany, Ateng Sujana, Deni Ramdhani dan beberapa aktivis Jawa Barat lainnya.

Antusias mereka untuk menghadiri acara ini sangat tinggi dan ini sangat kami apresiasi," ujar Hasanuddin, Selasa, 21 Juni 2022.

Disebutkannya, acara Kemping Aktivis Lintas Generasi ini dilaksanakan di kawasan kaki Gunung Cikuray tepatnya di objek wisata Sunda Camp Fireyang merupakan kawasan perkebunan teh Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Sabtu-Minggu, 18-19 Juni 2022. 

Baca Juga: Cecep Pemilik Mushola Menangis di Depan Kapolres Garut

Mereka yang hadir adalah aktivis pergerakan tahun 1970-an sampai 2000-an yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Terkait kehadiran ratusan aktivis pergerakan di Garut, Hasanuddin menjelaskan sebenarnya tidak ada agenda khusus. Mereka datang hanya sekedar refleksi dan bersilaturahmi mengingat sudah cukup lama mereka tidak bertemu.

"Selama ini jarang-jarang kami bisa berkumpul mengingat para aktivis banyak yang sudah memiliki ruang aktivitas masing-masing. 

Baca Juga: Natsir Alwi Dilantik Sebagai Kepala Disdukcapil, Rudy: Garut Masih Darurat Layanan Publik

Mereka di antaranya ada yang sudah berada di lingkaran pemerintahan, partai politik, hingga penggerak berbagai organisasi," katanya.

Tujuan lain dari acara Kemping Aktivis Lintas Generasi ini, tutur Hasanuddin, juga untuk menjaga cita-cita reformasi yang dulu diperjuangkan bersama-sama. 

Hal lain yang juga menjadi sorotan para aktivis adalah keberagaman bangsa ini yang terancam retak akibat politik identitas.

Baca Juga: Di BWM Tersedia Burayot, Ongger Ketan, Kopi Garut dan Kuliner Khas Garut

Hasanuddin mengungkapkan, acara Kemping Aktivis Lintas Generasi ini juga menghasilkan sebuah kesepakatan terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. 

Para aktivis sepakat tak ada lagi yang perlu dibahas tentang hal itu karena sudah sangat jelas hal itu tak mungkin terjadi.

“Kami sepakat, tak ada lagi pembahasan tentang perpanjangan masa jabatan presiden. Ini jelas-jelas sudah selesai," ucap Hasanuddin.

Baca Juga: Polda Jabar akan Tabur 7,5 Juta Ekor Benih Ikan di Situ Bagendit Garut

Menurutnya, masih ada hal-hal lainnya yang jauh lebih penting dan harus diperjuangkan ketimbang kisruh terkait perpanjangan masa jabatan presiden. 

Ia mencontohkan, oligarki di sekeliling kekuasaan, kedaulatan bernegara, agenda-agenda lain reformasi, jauh lebih menarik dan penting untuk menjadi pembahasan dan diperjuangkan.

Disampaikannya, Garut dijadikan tempat berkumpul para aktivis pergerakan lintas generasi berdasarkan kesepakatan bersama. Sejak dulu, aktivis Garut memang sudah menjalin komunikasi yang intensif dengan para aktivis lain termasuk yang ada di Jakarta dan Jawa Tengah semasa terjadi pergolakan di era Orde Baru.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x