Proyek Penataan HZ Mustofa dan Cihideung Terus Menuai Polemik. Gempita: Banyak Masyarakat yang Tidak Tahu

- 20 Juli 2022, 16:08 WIB
Penataan Jalan HZ Mustofa dan Cihideung di Kota Tasikmalaya terus menuai polemik.*
Penataan Jalan HZ Mustofa dan Cihideung di Kota Tasikmalaya terus menuai polemik.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Mega proyek penataan kawasan HZ. Mustofa dan Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya terus menuai polemik.

Pengerjaan proyek penataan kawasan HZ Mustofa dan Cihideung yang menghabiskan anggaran lebih dari Rp10 Miliar tersebut dinilai terkesan mendadak dan cukup mengagetkan warga Kota Tasikmalaya.

Tidak hanya warga yang tinggal di sekitar dua kawasan itu, banyak warga lain yang juga merasa dikagetkan dengan adanya pengerjaan proyek penataan HZ Mustofa dan Cihideung yang disebut-sebut akan dibuat seperti Malioboro itu.

Baca Juga: Penataan Kawasan HZ Mustofa dan Cihideung Mengundang Gelombang Protes. Ini Tanggapan Sekda Kota Tasikmalaya

Seperti diketahui, Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung selama ini memang merupakan pusat perekonomian Kota Tasikmalaya.

Di pusat perdagangan Kota Tasikmalaya ini, warga yang terlibat dalam pergerakan ekonomi tidak hanya mereka yang tinggal di daerah setempat, tapi banyak juga dari luar daerah yang setiap harinya beraktivitas di kedua kawasan tersebut.

“Maka, jika ada aktivitas yang melibatkan Jalan HZ dan Jalan Cihideung, yang merespon terhadap aktifitas di kedua jalan tersebut datang dari berbagai kalangan,” ujar Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Peduli Tasikmalaya (Gempita), Idham Ansori, Selasa 19 Juli 2022.

Baca Juga: Teja Paku Alam Terlihat Berlatih Bersama Tim, Siap Memperkuat Persib di Awal Musim Liga 1 Indonesia?

Idham menyayangkan ketika pemerintah tidak serius dan menganggap enteng dampak yang akan timbul dari pembangunan  yang menyedot anggaran cukup besar tersebut.

Apalagi ujar Idham, pembangunan proyek tersebut terkesan ujug-ujug dan disinyalir tidak sepengetahuan masyarakat sekitar.

"Banyak masyarakat yang mengaku tidak tahu. Padahal kedua kawasan tersebut merupakan kawasan vital yang banyak melibatkan  masyarakat," katanya.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Truk Vs Motor di Surabaya, 1 Balita Tewas Terlindas Kontainer

Sehingga lanjut dia, proyek tersebut harus betul-betul tersosialisasi dan terinformasikan khususnya  terhadap warga sekitar.

"Jangan ada yang disepelekan, tidak hanya tukang parkir ataupun pedagang kaki lima, pengguna kendaraan yang setiap hari melewati jalan HZ Mustofa dan Cihideng juga harus dipikirkan karena mereka juga terdampak," ujar Idham.

“Mereka akan dikemanakan? Harus bagaimana? itu memang wajib diperhatikan oleh Pemerintah Kota,” katanya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Bengkulu, BMKG Ingatkan Masyarakat Tidak Terpancing Hoax    

Menurutnya disitulah peran Pemkot harus bagaimana. Karana memurut Idham, ketika Jalan HZ mau di seperti Jalan Malioboro, pasti pedagang kaki lima akan terdiskriminasi/tersingkirkan dari tempat semula mereka berjualan.

Sementra itu Dedi Sobandi, salah seorang pemilik kendaraan yang mengaku biasa melintasi kawasan Jalan HZ Mustofa mengaku kaget dengan adanya penyekatan jalan yang dipasang hampir di setengah badan jalan.

"Ya saya kaget juga kok ada penyekatan jalan, saya kira ada proyek galian jalan," katanya.

Baca Juga: 89 Jamaah Haji Kota Banjar Pulang Pada 6 Agustus 2022. Berikut Ini Jadwal Kegiatan Para Jamaah di Tanah Suci

Akibat penyekatan tersebut lanjut dia, Jalan HZ Mustofa yang selama ini merupakan jalan paling padat dilalui kendaraan, akan bertambah padat bahkan menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.

"Apalagi ini kok banyak kendaraan yang parkir di tengah jalan atau di pingir penyekatan dibiarkan sehingga akses jalan semakin sempit," ujarnya.

“Parahnya lagi tidak ada satupun petugas baik dari kepolisian maupun Dishub yang mengatur arus lalu lintas di area penyekatan," kata Dedi menambahkan.

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah