Sempat Hilang di Kota Tasikmalaya, Pupuk Phonska Mulai Disalurkan Lagi, Petani: Jangan Terulang Hilang Lagi!

- 8 Agustus 2022, 23:06 WIB
Wartawan memotret tibanya pasokan pupuk NPK Phonska di salah satu gudang distributor pupuk di Kota Tasikmalaya, Senin 8 Agustus 2022. Pupuk tersebut sebelumnya sempat menghilang selama satu sampai dua minggu terakhir.*
Wartawan memotret tibanya pasokan pupuk NPK Phonska di salah satu gudang distributor pupuk di Kota Tasikmalaya, Senin 8 Agustus 2022. Pupuk tersebut sebelumnya sempat menghilang selama satu sampai dua minggu terakhir.* /Kabar-Priangan.com/Irman S

 

KABAR PRIANGAN - Pasokan pupuk NPK Phonska untuk Kota Tasikmalaya yang sempat diblokir akhirnya dibuka kembali. Hal itu setelah mendapat tekanan dan desakan dari masyarakat tani di wilayah tersebut.

Pantauan Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, di sejumlah kios wilayah Kecamatan Indihiang, Mangkubumi, Kawalu dan wilayah lain di Kota Tasikmalaya sudah mulai ada penyaluran lagi.

Pihak distributor akhirnya membuka kran penyaluran pupuk bersubsidi itu setelah pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Tasikmalaya, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP3) dan stakeholder yang peduli petani mempertanyakan kosongnya pupuk yang sedang dibutuhkan petani untuk musim tanam ke dua ini.

Baca Juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Mobil Pick Up Terjun ke Jurang yang Menewaskan 8 Orang di Sukamantri Ciamis

Para petani di Kota Tasikmalaya pun mengaku lega karena bisa menebus pupuk dengan harga yang terjangkau yakni senilai Rp 115.000 per kuintal. Selisihnya jauh sekali ketika harus membeli nonsubsidi yang menembus Rp 700.000.

"Alhamdulillah setelah stok kosong selama hampir seminggu karena diblokir oleh produsen, pasokan pupuk jenis itu kembali membuka blokiran NPK Phonska," ujar Yesi, pengelola kios pupuk di Jalan Rarangjami Indihiang, Senin 8 Agustus 2022.

Momon Moni di Urug Kawalu maupun Mumu di Cibanjaran Mangkubumi pun menyebutkan penyaluran pupuk sudah tiba.

Baca Juga: Timnas Indonesia Akan Menghadapi Myanmar Pada Laga Semifinal AFF U-16, 10 Agustus 2022

Mumu mengharapkan kejadian menghilangnya pupuk tidak terulang karena sudah menjadi hak petani.  "Kan dalam e-RDKK (Sistem elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) kuotanya sudah jelas terproyeksikan," ujar Mumu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Kota Tasikmalaya Anisa membenarkan pupuk jenis tersebut sudah kembali disalurkan lagi pada Senin 8 Agustus 2022 pagi.

Namun soal alasan terjadinya pemblokiran oleh produsen, ia mengaku tidak mengetahuinya secara detail. Soalnya, kata Anisa, persoalan yang mungkin mengemuka di internal antara produsen dengan distributor tidak berkaitan langsung dengan dinas.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Tersangka Kasus Tewasnya Brigadir J Sudah Ada Tiga Orang dan Mulai Terang Benderang

"Saya terima laporan beberapa hari yang lalu tentang kosongnya NPK Phonska bersubsidi di beberapa kios. Untuk itu kami langsung menindaklanjutinya dan Alhamdulillah hari ini pupuk tersedia di kios," ujar dia.

Sebelumnya, para petani di hampir semua wilayah Kota Tasikmalaya mengeluhkan kosongnya pupuk NPK Phonska di setiap kios dalam dua minggu terakhir. Keluhan dipicu karena saat ini sedang musim tanam, sehingga kebutuhan terhadap pupuk subsidi tersebut sangat diperlukan. Apalagi kuota dalam Kartu Tani yang dimiliki para petani masih tersedia.

Mereka sempat mempertanyakan hal itu kepada kios penjual pupuk. Mereka tidak mengerti kenapa stok di kartu masih tersedia namun pupuknya justru tidak ada sama sekali.

Baca Juga: Grand Max Hantam Bus Primajasa di Jalan Raya Salawu Tasikmalaya, Sopir Tewas Saat Dibawa ke Rumah Sakit

Berdasarkan rekapitulasi data penyaluran pupuk Phonska di sejumlah kios, sisa kuota pupuk
tersebut untuk kota Tasikmalaya masih tersedia. Dari kuota tahun 2022 yang mencapai 1.500 ton, jumlah yang tersalurkan baru sebanyak 883 ton. Artinya masih ada sisa kuota lebih dari 600 ton. "

Kemana larinya pupuk NPK Phonska untuk Kota Tasikmalaya ini dalam dua minggu terakhir hingga muncul isu pemblokiran, meski kuota masih cukup tersedia," ujar Ketua KTNA Kota Tasikmalaya Munir Setiawan.

Munir sangat menyesalkan hal tersebut terjadi di Kota Tasikmalaya. Ia berharap tidak terulang lagi atau malah menjadi celah "mempermainkan" pupuk bersubsidi untuk kepentingan kelompok tertentu.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x