Network
KABAR PRIANGAN - Bupati Garut Rudy Gunawan membantah dana pemerintah daerah ada yang disimpan di Bank Intan Jabar (BIJ) Garut. Ia menyebutkan, BIJ merupakan bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan besaran nilai sahamnya sebesar 51 persen.
"Tidak benar, tidak ada dana pemerintah daerah yang disimpan di BIJ," katanya.
Bupati membenarkan, memang ada kesulitan nasabah untuk mengambil uang di BIJ tersebut. Bahkan saat ini statusnya dalam pengawasan otoritas jasa keuangan (OJK).
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Porprov 2022, Panda Garut Pertanyakan Alokasi Penganggaran
"Jadi begini, memang itu ada kesulitan tapi kami selesaikan. Kini statusnya dalam pengawasan OJK. Jadi BIJ itu bukan milik Pemerintah Kabupaten Garut," ujar Bupati saat ditanya awak media terkait banyaknya nasabah yang kesulitan mengambil uang dari BIJ tersebut.
Bupati menjelaskan, BIJ tidak bangkrut, adapun kesulitan itu disebabkan banyak nasabah yang macet karena dampak Covid-19.
"Jadi yang ada itu hanya satu alasan. Yaitu banyak nasabah yang macet karena Covid-19, peminjam itu macet bayar begitu ada kredit tidak bisa bayar, alasannya itu cuman satu," katanya.
Baca Juga: Wabup Helmi Budiman Ajak Ormas dan LSM Berkolaborasi Bangun Garut
Dikatakan Bupati, Bank Intan Jabar sahamnya milik pemerintah daerah sebesar 39 persen, Pemerintah Provinsi Jawa Barat 51 persen, dan sisanya milik Bank Jabar Banten (BJB) sebesar 10 Persen.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Dirut Bank BIJ Garut Dani Hadian mengundurkan diri dari jabatannya, Mei 2022 lalu.
