Baca Juga: Kronologis Sengketa Lahan Alun-alun Kawalu dan Sekitarnya Versi Kuasa Hukum Ahli Waris
Bahkan puluhan siswanya setiap hari harus berjalan kaki menyusuri pesawahan dan bukit sejauh 3 sampai 4 Km untuk sampai ke sekolah.
Namun belajar di ruang kelas yang rusak bukan tanpa acaman, sebab sewaktu waktu bangunan bisa saja ambruk. Untuk mengantisipasi hal itu, maka setiap turun hujan para siswa terpaksa di pulangkan lebih awal. Langkah itu terpaksa dilakukan sesuai permitaan orang tua murid melalui komite sekolah.
"Sejak bangunan ruang kelas di sekolah mengalami kerusakan, kami pihak sekolah pun sudah melaporkan dan mengajukan perbaikan kepada pihak Dinas Pendidikan. Namun sampai kini belum ada realisasi," kata Erom.*