Mahasiswa Perlu Jadi Kontrol Sosial untuk Meredam Politik Transaksional atau Politik Identitas di Pemilu 2024

- 11 November 2022, 08:20 WIB
Peserta Diskusi Publik bertema “Peluang, Tantangan dan Kerentanan Pemilu 2024” yang digelar di lantai II Gedung Rektorat Unsil, Rabu 9 November 2022 berfoto bersama usai acara.*
Peserta Diskusi Publik bertema “Peluang, Tantangan dan Kerentanan Pemilu 2024” yang digelar di lantai II Gedung Rektorat Unsil, Rabu 9 November 2022 berfoto bersama usai acara.* /kabar-priangan.com/Irman S/

Dalam acara yang diikuti lebih dari 120 orang mahasiswa dan dipandu oleh Randi Muchariman MA itu menghadirkan pemateri mulai Dr.Teguh Anggoro (Akademisi Kemenhan), Ketua KPUD Kota Tasikmalaya Dr. Ade Zainul dan Komisioner Bawaslu Rino Sundawa, M.Si.

Ketua Panitia, Riska Sarombah S.Ip, M.Ip menyebut, pihaknya sengaja menginisiasi diskusi publik itu dengan harapan bisa menguatkan idealisme dan kualitas para mahasiswa secara pengetahuan dan integritas dalam setiap sikap dan perilaku.

Baca Juga: Jomblo Jomblo Bahagia Tayang di GTV Mulai Malam Ini. Simak Jadwal Acara GTV Jumat 11 November 2022

Menurutnya, edukasi masih sangat penting dilakukan karena pemilu 2019 lalu menyisakan banyak pekerjaan rumah dan tentu jadi tantangan di pemilu 2024.

Dia mengatakan, sejumlah tantangan itu diantaranya  pemilik hak suara masih dibebani lima surat suara dalam satu waktu, pandemic covid-19 yang berpotensi masih terjadi.

Selain itu, katanya, durasi masa kampanye yang pendek yang harus dipikirkan masa sengketa dan penyelesaiannya, ketersediaan logistik dan pemutakhiran data pemilih.

Baca Juga: BRI Liga 1 Masih Abu-Abu, Persib Bandung akan Gelar Friendly Match Lawan FC Bekasi City, Live di TV Mana?

Dengan memunculkan perspektif dari setiap stakeholder dalam ruang diskusi,  Riska berharap tantangan itu bisa di minimalisasi.

Apalagi Pemilu 2024 ini dipandang sebagai jalan dalam upaya konsolidasi demokrasi yang substantif, demokrasi yang menitikberatkan pada upaya menghasilkan pemerintahan yang memiliki legitimasi yang kuat.

"Makanya peran serta para penyelenggara pemilu, masyarakat, media, akademisi, LSM, partai politik dalam mengoptimalkan peran masing-masing dalam proses pemilu tentu sangat dinantikan," kata Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah