KABAR PRIANGAN - Sejumlah warga Kota Bandung merasa kaget dan kecewa atas keputusan Pemerintah Republik Indonesia yang mematikan TV analog untuk migrasi ke TV digital (analog switch off/ASO) di wilayah tersebut mulai Sabtu 3 Desember 2022 pukul 00.00 WIB.
Kekecewaan atas hilangnya semua tayangan di TV analog yang berganti dengan "tayangan koloni semut" itu pun tumpah. Bahkan menjadi topik obrolan warga yang sedang berkumpul di sejumlah sudut Kota Bandung, pagi harinya.
Seperti terlihat di toilet/WC umum Terminal Stasiun Hall, Kota Bandung. Satu unit televisi tabung ukuran 14 inch merk LG warna perak pada hari itu hanya teronggok sepi. Padahal pada hari-hari sebelumnya saat siang atau malam selalu hidup menghangatkan suasana.
Rita (46), pengelola yang juga kerap menjaga toilet umum tersebut, kini tak mempunyai tontonan untuk hiburan sambil menunggu pengunjung toilet. Salah seorang anak perempuannya yang berusia lima tahun pun tak dapat menonton tayangan kartun kesukannya.
"Ngawitan dinten ayeuna ieu tipi kieu teh (mulai hari ini ini televisi begini)," ujar Rita.
Kabar-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan pun meminta Rita menghidupkan lagi televisi tersebut. Betul saja, tak ada tayangan gambar atau siaran apa pun karena yang terlihat hanya seperti kehidupan jutaan sireum (semut).
Rita yang pagi itu berangkat dari rumahnya di kawasan Jalan Kebon Kopi, Kelurahan
Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, sudah memperkirakan televisi yang menjadi sarana hiburan utama di tempat kerjanya itu akan mati. Soalnya televisi LED yang belum digital di rumahnya juga mati.