Cegah Maraknya Kelompok Ekstrem, Kalangan Pesantren di Garut Gencar Kampanyekan Fiqih Politik

- 26 Desember 2022, 21:13 WIB
Para santri Pontren Assa'adah Limbangan mengikuti kegiatan Halaqoh Fiqih Peradaban, Fiqih Siyasah NU dan Negara Bangsa yang diselenggarakan di aula Ponpes Assa'adah, Senin, 26 Desember 2022.
Para santri Pontren Assa'adah Limbangan mengikuti kegiatan Halaqoh Fiqih Peradaban, Fiqih Siyasah NU dan Negara Bangsa yang diselenggarakan di aula Ponpes Assa'adah, Senin, 26 Desember 2022. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

Menurutnya, dalam prakteknya ada beberapa jalur yang bisa ditempuh masyarakat dalam penerapan syariah secara utuh yakni jalur formalisasi agama, kultural dan politik sebuah bangsa. 

Baca Juga: Libur Nataru, Tarif Masuk Pantai Sayang Heulang dan Santolo Garut Tak Mengalami Kenaikan

Dari tiga formalisasi tadi yang cocok bagi bangsa Indonesia adalah jalur kultural dan politik, sementara formalisasi agama tidak cocok di tengah heterogen bangsa Indonesia.

Sementara bagi mereka yang tidak menerima hal itu, tuturnya, akhirnya muncul kelompok ekstrem agama yang mengklaim pendapat kelompoknya paling benar sendiri.

Mayoritas ijtihad dibangun di atas fondasi dilalah dzonniyyah atau sangkaan, sehingga tidak satupun dari madzhab yang berani mengklaim paling benar.

Baca Juga: Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Warga Salamnunggal Leles Garut Tewas

"Bahkan para kelompok yang tidak sejalan dengan pemikiran atau ijtihad mereka, menurut mereka perlu dibasmi dengan jalan paksaan atau kekerasan. Mereka kadang beranggapan kelompok yang tidak mau dibenarkan, dianggap kafir," ucap Thontowi.

Kegiatan serupa sebelumnya telah dilaksanakan dua pesantren NU di Garut yakni Pesantren Al-Musadaddiyah dan Pesantren Nurul Huda, Cibojong, Cisurupan Garut.***

 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah