Waspadai Serangan Virus Flu Burung, Ini Sejumlah Langkah yang Dilakukan Diskanak Garut

- 9 Maret 2023, 08:46 WIB
Peternak ayam petelur mengambil telur dari kandang ayam. Munculnya kasus flu burung di Cirebon dan Cimahi membuat Diskanak Garut waspada dan melakukan sejumlah langkah antisipasi.*
Peternak ayam petelur mengambil telur dari kandang ayam. Munculnya kasus flu burung di Cirebon dan Cimahi membuat Diskanak Garut waspada dan melakukan sejumlah langkah antisipasi.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Sofyan Yani, memastikan jika di wilayahnya saat ini belum ditemukan adanya kasus penyebaran Flu Burung.

<iframe>
<!--
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:320px;height:100px"
data-ad-client="ca-pub-4552716111294309"
data-ad-slot="9075698603"</ins>
<script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script>
-->
</iframe>

Namun demikian, pihaknya tetap mewaspadai serangan virus Flu Burung yang dinilai cukup membahayakan tersebut.

"Kami telah mendengar adanya serangan virus Flu Burung di sejumlah wilayah di Jawa Barat, di antaranya di daerah Cimahi. Sedangkan di Garut, Alhamdulillah hingga saat ini belum ditemukan,” kata Sofyan, Rabu, 8 Maret 2023.

Baca Juga: Kasus Flu Burung Terdeteksi Muncul di Kota Cirebon dan Cimahi, Peternak Ayam dan Unggas Tasikmalaya Waswas

Meski belum ditemukan kasus flu burung di wilayah Garut, namun diungkapkannya pihaknya tetap mewaspadainya.

Terlebih lagi penyakit ini merupakan penyakit zoonosis yang artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.

Ia menerangkan, zoonosis disebabkan oleh mikroorganisme parasit yang dapat berupa bakteri, virus, jamur, serta parasit seperti protozoa dan cacing. Penularan dapat melalui 3 cara yaitu langsung, tidak langsung, dan konsumsi.

Baca Juga: Hasil Survei Cawalkot Kota Banjar Mengundang Polemik. Ini Kata Mantan Wakil Wali Kota

Menurut Sofyan, antisipasi untuk mencegah penyebaran penyakit flu burung di Garut dilakukan secara biosekuriti. Artinya dengan memperhatikan dengan baik manajemen kesehatan lingkungan.

"Kandang ternak harus bersih, demikian juga tempat pakan ternak. Selain itu. orang tidak berlalu lalang serta disinfektan terhadap orang dan kandang juga harus dilakukan,” ucapnya.

Sofyan menandaskan, dengan menjaga agar lingkungan tetap bersih, diharapkan penyebaran flu burung bisa dicegah.

Baca Juga: Ini 4 Cara Mendapatkan Uang Melalui Internet, Tanpa Modal Bisa Untung Jutaan!

Dengan demikian, hal paling penting guna mencegah penyebaran flu burung yakni faktor kebersihan. Selain itu, tutur Sofyan, vaksinasi AI akan kembali digencarkan di Garut.

Vaksinasi akan diberikan terhadap unggas usia 42 hari maupun 15 hari. Ini mutlak harus dilakusankan sebagai upaya pencegahan penyebaran flu burung.

Diungkapkannya, untuk vaksinasi sebenarnya selama ini sudah rutin dilakukan. Namun mungkin disinfeksi harus dilakukan kembali secara intensif mengingat jumlah unggas di Garut yang cukup banyak.

Baca Juga: Galian C Ilegal di Pangandaran Masih Marak, Dinas ESDM Jabar: Tanpa Surat Kami pun APH Bisa Menindak

"Populasi unggas di Garut itu cukup banyak yakni mencapai jutaan ekor. Karena banyak pengusaha ayam petelur dan pedaging di Garut, khususnya di Banyuresmi, Sukawening, Malangbong, dan Bayongbong,” ujar Sofyan.

Upaya lain yang juga akan dilakukan guna pencegahan penyebaran flu burung di Garut, tambah Sofyan, pihaknya juga akan lebih meningkatkan pembinaan dukungan kesehatan.

Ia pun mengingatkan agar para pengelola peternakan juga harus waspada dan tetap memperhatikan kebersihan lingkungan.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x