Akibatnya, angkot terpaksa menaikan dan menurunkan penumpang di luar terminal, sehingga hal ini membuat suasana menjadi semrawut.
Massa juga mempertanyakan kebijakan dari pemerintah yang melarang pedagang asongan berjualan di dalam Terminal Kota Banjar.
Di sisi lain, pihak terminal telah menyediakan foodcourt di dalam terminal. Namun faktanya, sewa kios untuk foodcourt ini sangat mahal dan tak terjangkau oleh pedagang kecil di Kota Banjar.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang perwakilan massa, Didon yang menyebutkan, sewa foodcourt di Terminal Banjar, sangat mahal dan tak terjangkau oleh pedagang kecil di Kota Banjar.
"Jelas biaya sewa jutaaan sampai puluhan juta sangat mahal di Banjar. Kami harap jangan seenaknya memberlakuan biaya sewa yang mahal, apalagi disamakan dengan biaya sewa di Terminal Indihiang Tasikmalaya," ucapnya.
Selain itu, Didon juga meminta kepada pengelola maupun pemerintah agar pedagang asongan yang biasa berjualan di Terminal Banjar lama, bisa kembali berjualan.
“Kemudian, angkot kembali dapat menaikan dan menurunkan penumpang di terminal. Tidak semrawut di luar Terminal Banjar,” tegasnya.
Utang Material