Begitu pula dengan Suryani (28 tahun) yang berjualan es di pinggir jalan. "Duh jalanan debu banget, sehari ini sudah 10 kali bersihin meja dagangan, enggak enak banget kalau jualan tapi tempatnya kotor, kesannya kayak kumuh, gimana nih kelanjutannya," ujarnya seraya berseloroh.
Begitulah setiap pembangunan pasti ada dampaknya, terlebih pembangunan lahan sawah ini bukan cerita lama lagi memang harus diuruk atau diratakan dahulu sebelum akhirnya dapat di bangun. Itu pun dengan konsekuensi yang panjang ke depannya, apakah airnya bisa dipakai bahkan diminum.
Belum ada keterangan dari pihak terkait mengenai berdebunya jalan jika kemarau dan licinnya jalan jika terkena air. Namun warga mendesak ke depannya ada perhatian lebih atau sosialisasi dari pihak terkait mengenai kondisi ini, termasuk berapa lama pembangunan akan berlangsung.***