Konversi Lahan Sawah ke Perumahan di Muktijaya Setu Bekasi Menuai Protes, Warga Keluhkan Debu dan Jalan Licin

- 15 April 2023, 11:55 WIB
Proyek pembangunan perumahan di Desa Muktijaya Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi Jawa Barat yang banyak dikeluhkan sebagian besar warga setempat.*/kabar-priangan.com/Adinda Galih Ariatna
Proyek pembangunan perumahan di Desa Muktijaya Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi Jawa Barat yang banyak dikeluhkan sebagian besar warga setempat.*/kabar-priangan.com/Adinda Galih Ariatna /

Baca Juga: Persib Bandung vs Persikabo: Prediksi Skor, Link Live Streaming, Statistik, Head to Head dan Line Up Pemain

Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan dari sawah menjadi perumahan, diantaranya pemilik lahan yang memilih untuk menjual lahannya karena harganya sedang tinggi ada juga karna yang sedang membutuhkan uang, dan lain-lain. Kebutuhan tempat tinggal yang tinggi, lahan yang sangat strategis untuk dijadikan perumahan, ekonomi masyarakat juga berpengaruh terjadinya alih fungsi lahan. Perkembangan yang terjadi bisa dibilang begitu cepat dari tahun ke tahun.

Alih fungsi lahan 

Alih fungsi lahan sawah menjadi perumahan ini pun terjadi di Kampung Gaok Desa Muktijaya Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Salah satu Developer perumahan subsidi yang digadang-gadang sedang melakukan pembangunan besar-besaran, terbukti dengan sudah dibangunnya perumahan subsidi ke-1 hingga ke-7 dan lokasi perumahan di Kampung Gaok ini merupakan lokasi ke-8.

Lahan sawah yang luas di Kampung Gaok ini kerap di sebut dengan sebutan sawah kuru, kini tengah disulap menjadi perumahan. Tentunya sebelum proses pembangunan berlangsung, sawah kuru harus diuruk terlebih dahulu. Tak ayal lagi, banyak truk berlalu-lalang yang syarat dengan muatan tanah. Kampung Gaok seakan sedang mengalami gempuran truk pengangkut tanah, bagaikan transformer diantara rimbun nya dedaunan yang kini tak lagi hijau, menjadi merah dan coklat karena tebalnya debu.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Yana Mulyana Kena OTT KPK, Diduga Terlibat Suap Pengadaan Barang dan Jasa

Terlebih memasuki musim yang tak menentu, terkadang hujan yang tak kunjung turun pun menjadi masalah baru bagi warga yang resah karena debu dari sisa tanah yang diangkut menghalangi pandangan mata. Bahkan beberapa anak mengalami sesak nafas dan batuk karena banyaknya intensitas mobil truk pengangkut tanah yang lalu lalang menyebabkan debu tanah itu sendiri berjatuhan bahkan tersapu angin.

Sebagian warga meminta untuk dilakukan penyiraman di jalan. Digadang mampu mengurai masalah malah menambah masalah baru karena jalan yang tadinya penuh tumpahan tanah merah pun menjadi licin karena tersirsm air. Imbasnya banyak pengendara motor yang tergelincir bahkan terjatuh karena licin nya medan jalan.

Seperti yang di rasakan oleh Rizal (20 tahun) warga Kampung Gaok. "Sekarang kalau mau keluar rumah itu males banget, kalau enggak debu ya licin, mending kalau enggak penting-penting banget diam saja di rumah," ujarnya, Sabtu 15 April 2023.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah