Dari Journalist Camp PRMN Eiger 2023, Galih Donikara: Alam Mengandung Bahaya, Kita Mengundang Bahaya

- 29 Agustus 2023, 05:00 WIB
Pegiat alam Wanadri, Galih Donikara, menyampaikan materi saat kegiatan Journalist Camp PRMN Eiger 2023 di area Sari Ater CamperVan Park, Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis 24 Agustus 2023.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil
Pegiat alam Wanadri, Galih Donikara, menyampaikan materi saat kegiatan Journalist Camp PRMN Eiger 2023 di area Sari Ater CamperVan Park, Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis 24 Agustus 2023.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil /

Baca Juga: 10 Tahun Kabupaten Pangandaran Berdiri, 20 Kantor SKPD Masih Ngontrak di Rumah Warga

Lantas bagaimana upaya meminimalisir bahaya tersebut? Hal itu diperoleh melalui pengetahuan dengan banyak belajar, diskusi, perlengkapan terpenuhi, serta melatih fisik dan mental. "Kalau wartawan saya kira minimal joging karena liputan itu kan ada yang tak direncanakan. Tiba-tiba bencana misalnya gempa di Cianjur itu tak direncanakan sehingga harus berangkat mendadak dan di sana bisa berhari-hari berminggu-minggu. Nah persiapan itu yang menjadikan kita siap menghadapi kegiatan atau penugasan kapan pun," ucap Galih.

Empat 'Fundamental Skill'

Galih menyebutkan ada empat fundamental skill yang harus dipunyai. Pertama physical skill atau keterampilan fisik. Ia menyebutkan pelatihnya menyarankan dalam satu minggu harus berlatih 150 menit sehingga kalau dibagi enam hari berarti setiap hari 25 menit. "Kalau tiga hari dalam seminggu artinya latihannya sehari 50 menit. Latihannya ya jalan kaki saja karena yang penting bugar," kata anggota Ekspedisi Pendataan dan Penjelajahan 92 Pulau Terdepan Indonesia itu.

Pegiat alam Wanadri Bandung, Galih Donikara.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil
Pegiat alam Wanadri Bandung, Galih Donikara.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil

Kedua yaitu technical skill. Hal ini berkaitan dengan kemana kita akan melakukan kegiatan. "Mendaki gunung technical skill-nya mulai mempersiapkan perbekalan, teknik survival, medical dan lainnya," tutur Galih.

Baca Juga: Backpacker on Budget : Lima Rekomendasi Hotel Murah di Bandung Harga di Bawah Rp250 Ribu yang Tetap Nyaman

Ketiga adalah human skill. Dalam melakukan liputan, pendekatan kemanusiaan sangat berperan, Menurut Galih, human skill orang Sunda terkenal paling bagus yang juga ada istilah malapah gedang. Ia mencontohkan, pasukan Siliwangi paling diterima dimana-mana misalnya di Kongo. Afrika. "Pasukan perdamaian internasional itu banyak pasukan Siliwangi. Diterima di Bali, di Palu karena bawaannya seperti itu. Liputan yang dilakukan wartawan itu juga human skill," ucap Galih.

Keempat, environmental skill yaitu tentang lingkungan. Ia mencontohkan betapa pentingnya pepohonan karena tubuh kita didinginkan salah satunya oleh oksigen. "Oksigen pabriknya di mana? di pohon sebelah kita. Pohon sebesar ini bisa menghidupi kebutuhan oksigen untuk dua orang dewasa," kata Galih.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah