Kekeringan di Garut Meluas, 19 Kecamatan Berstatus Siaga Bencana

- 6 September 2023, 19:03 WIB
Sejumlah warga Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut antri untuk mendapatkan bantuan air bersih yang didistribusikan jajaran Polsek Singajaya, Rabu, 6 September 2023.
Sejumlah warga Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut antri untuk mendapatkan bantuan air bersih yang didistribusikan jajaran Polsek Singajaya, Rabu, 6 September 2023. /kabar-priangan.com/DOK/

Namun demikian ditandaskan Aah, pihaknya akan tetap berusaha untuk mengirimkan pasokan air ke daerah yang mengalami kekeringan. Ia pun meminta warga untuk tidak panik ketika di daerahnya sudah tidak ada lagi sumber air yang bisa dimanfaatkan karena Pemkab Garut pasti akan memperhatikannya. 

Baca Juga: Gempa Terkini di Cilacap Jawa Tengah Miliki Magnitudo Update 4,7 Dirasakan hingga Garut

Menurut Aah, masyarakat yang mengalami kekeringan dan membutuhkan air diminta untuk laporan melalui call center 117. Semua laporan tentu akan ditindaklanjuti dengan menurunkan Tim Reaksi Cepat sehingga kesulitan warga bisa segera diantisipasi. 

Lebih jauh disampaikan Aah, 10 kecamatan di Kabupaten Garut yang ditetapkan berstatus tanggap darurat bencana kekeringan yakni Kecamatan Cigedug, Malangbong, Pakenjeng. Balubur Limbangan, Peundeuy, Kadungora, Cikelet, Sukawening, Pameungpeuk, dan Pasirwangi. 

Ke-10 kecamatan tersebut, tuturnya, ditetapkan sebagai kecamatan berstatus tanggap darurat bencana kekeringan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Garut Nomor 100.3.3.2/Kep-646-BPBD/2023 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan di Wilayah Kabupaten Garut. 

Baca Juga: Penganggaran Perjalanan Dinas Luar Negeri di Garut ada Tiap Tahun, BPK Harus Lakukan Pemeriksaan

Bencana kekeringan yang kini mulai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Garut tersebut ditanggapi secara serius. Pemkab Garut pun bergerak cepat untuk mengatasi bencana yang timbul akibat musim kemarau ini. 

Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Kabupaten Garut, Bambang Hafidz, mengungkapkan Pemkab Garut telah mengambil langkah-langkah terkoordinasi dan epektif sebagai upaya penanggulangan bencana kekeringan. Salah satunya menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tanggap Darurat Bencana Kekeringan pada Selasa, 5 September 2023 secara hybrid di halaman Kantor BPBD Kabupaten Garut.

Bambang menilai rakor ini menjadi salah satu langkah konkret dalam menghadapi tantangan ini. Rakor bertujuan untuk mengantisipasi inflasi, mendukung sektor pertanian, dan mengurangi dampak buruk kekeringan di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Bupati Garut Terkejut Dengar Harga Beras saat Sidak di Pasar Jagal Mandalagiri

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah