Kasus Penularan HIV AIDS di Garut Meningkat Tajam, Lelaki Seks Lelaki Tertinggi

- 19 September 2023, 19:39 WIB
Direktur Eksekutif PKBI Kabupaten Garut, Denden Supresiana, saat menyampaikan materi dalam kegiatan Stake Holder Meeting Program “Indonesia HIV Response: Eliminating the AIDS Epidemic in Indonesia by 2030-The Global Fund Tahun 2023” di Fave Hotel, Tarogong Kidul, Garut.
Direktur Eksekutif PKBI Kabupaten Garut, Denden Supresiana, saat menyampaikan materi dalam kegiatan Stake Holder Meeting Program “Indonesia HIV Response: Eliminating the AIDS Epidemic in Indonesia by 2030-The Global Fund Tahun 2023” di Fave Hotel, Tarogong Kidul, Garut. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Kasus penularan HIV AIDS di Kabupaten Garut saat ini terus mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan penularan penyakit yang disebut-sebut belum ada obatnya tersebut, kini sudah terjadi di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Garut yang berjumlah 42 kecamatan.

Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Garut, Denden Supresiana, menyebutkan kasus penularan HIV AIDS di Kabupaten Garut saat ini sudah masuk tahap mengkhawatirkan. Dari tahun ke tahun terus terjadi peningkatan dan sejak tiga tahun terakhir peningkatannya sangat signifikan. 

Sebaran kasus penularan HIV AIDS di Kabupaten Garut menurut Denden saat ini telah terjadi di seluruh kecamatan yang jumlahnya mencapai 42. Padahal sebelumnya, masih ada beberapa kecamatan yang belum terdapat kasus penularan HIV AIDS-nya. 

Baca Juga: SMPN 48 Bandung Juara Turnamen Futsal Piala Gubernur yang Digelar di SMKN 2 Garut

"Data yang kami miliki menunjukkan, hingga Juni 2023 jumlah warga yang terinfeksi HIV AIDS di Kabupaten Garut telah mencapai 1.074 orang. Ini sangat mengejutkan karena tahun 2020 masih tercatat 760 orang," ujar Denden dalam kegiatan Stake Holder Meeting Program “Indonesia HIV Response: Eliminating the AIDS Epidemic in Indonesia by 2030-The Global Fund Tahun 2023” di Fave Hotel, Tarogong Kidul, belum lama ini. 

Disampaikannya, peningkatan angka kasus penularan HIV AIDS selama tiga tahun terakhir di Garut ini sudah terbilang tinggi dan mengkhawatirkan. Hanya dalam tiga tahun, telah terjadi penambahan penderita HIV AIDS yang terbilang banyak, yakni mencapai 314 orang.

Dia menerangkan, dari sebanyak 1.074 orang yang terinfeksi HIV AIDS di Garut, 579 orang di antaranya terinfeksi AIDS dan 495 orang terinfeksi HIV. Selain itu, 181 orang yang terinfeksi HIV AIDS di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Ada Formasi PPPK di Pemkab Garut Sebanyak 1.908 Orang, Cek Disini Jadwal dan Dokumen yang Harus Disiapkan!

Menurut Denden, ada sejumlah populasi kunci atau faktor kalangan yang menjadi tingginya tingkat penyebaran HIV AIDS di Garut di antaranya pelaku lelaki seks lelaki (LSL). LSL ini merupakan faktor penyumbang tertinggi kasus HIV AIDS di Garut dengan jumlah 438 orang dengan rincian 181 AIDS dan 257 HIV. 

Diurutan kedua, tutur Denden, ada kasus IDU's/Penasun maupun jarum suntik narkoba yang menyumbangkan 189 kasus dengan rincian 134 terinfeksi AIDS dan 135 terinfeksi HIV. Selanjutnya ada pasangan resiko tinggi (Resti) perempuan yang menyumbang 210 kasus, 114 di antaranya AIDS dan 96 HIV. 

Selanjutnya, tambah Denden, ada juga faktor resiko HRM atau pria resti dengan angka 143 kasus, 88 di antaranya AIDS dan 55 HIV. Pasangan resti laki-laki 42 kasus, 23 AIDS dan 19 HIV, serta waria terinsfeksi 24 kasus dengan 15 AIDS dan sembilan HIV. Sedangkan untuk faktor penyumbang terendah, diungkapkan Denden yakni dari kasus prinatal/anak dengan 21 kasus yang terdiri dari 16 AIDS dan 5 HIV.

Baca Juga: PVMBG Sarankan Pemkab Garut Buat Perda Khusus Mitigasi Gempa dan Tsunami

"Untuk jumlah kasus HIV AIDS ini paling dominan masih di wilayah perkotaan. Garut Kota, Tarogong Kidul, Karangpawitan, Tarogong Kaler, dan Cilawu merupakan lima kecamatan dengan kasus HIV AIDS tertinggi di Garut," katanya. 

 Diungkapkannya, di Kecamatan Garut Kota mencapai sebanyak 255 orang (118 AIDS dan 97 HIV), disusul Kecamatan Tarogong Kidul sebanyak 118 kasus (70 AIDS dan 48 HIV), Kecamatan Karangpawitan sebanyak 64 kasus (36 AIDS serta 29 HIV), Kecamatan Tarogong Kaler sebanyak 64 kasus (34 AIDS dan 30 HIV), dan Kecamatan Cilawu sebanyak 42 kasus (22 AIDS dan 20 HIV).

Sedangkan dilihat dari jenis kelamin, laki-laki yang paling banyak terinfeksi HIV AIDS dengan jumlah 777 orang dengan rincian 412 orang terinfeksi AIDS dan 365 orang terinfeksi HIV. Sedangkan perempuan terinfeksi HIV AIDS mencapai sebanyak 297 orang terdiri sebanyak 167 orang terinfeksi AIDS dan sebanyak 130 orang terinfeksi HIV.

Baca Juga: Dinsos Garut Bantu Warga Kurang Mampu dengan Program SPM

Denden juga menyebutkan warga yang terinfeksi HIV AIDS ini terdiri dari berbagai kalangan, mulai anak di bawah satu tahun hingga yang sudah di atas 60 tahun. Namun yang paling dominan adalah meraka yang tergolong usia produktif yakni antara 25 tahun hingga 39 tahun.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah