Berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya dua pementasan terakhir yang dipentaskan pada hari pertama justru banyak mengundang gelak tawa penonton. Kido Fauzi menyulap aktornya yang bernama Irna Nuraeni menjadi seorang badut yang jenaka. Pertunjukan yang bertajuk "Panggung Diam" berhasil membuat studio dipenuhi gelak tawa penonton.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Rizky Surya yang berhasil menutup pertunjukan pada hari pertama dengan sorai tepuk tangan dan gelak tawa penonton karena kejutan-kejutan tak terduga yang dilakonkan oleh aktornya yang bernama Ato. Ato berhasil memainkan lakon yang berjudul "Menyelami Kepedihan" ini dengan sangat menawan.
Sedangkan pada hari kedua terdapat enam pertunjukan yang telah digarap oleh lima sutradara yang berbeda. Sama seperti Gunawan yang menggarap dua pementasan sekaligus. Kahfi juga menyutradarai dua pementasan dengan balutan konsep dan judul yang berbeda.
Pertunjukan pertama yang disutradarai oleh Kahfi berjudul "Di Luar Nurul" yang diperankan oleh Nurul Fauziah. Kahfi mengemas pementasan ini dengan balutan artistik kertas yang disebarkan di seluruh sisi panggung. Atmosfer tersebut tentu mendukung Nurul untuk memerankan tokoh yang sangat kalut dengan proses yang sedang dijalaninya.
Sedangkan pada pementasan kedua Kahfi membalut aktornya yang bernama Ai Resa Fauzia dengan pakaian serba putih, garapannya ia beri judul "DeeP" seperti judulnya pada pementasan ini Ai Resa begitu lihai memainkan emosi tokoh dengan sangat dalam.
Pementasan ketiga dimainkan oleh Nova Puspita dengan memainkan lakon yang berjudul "Legam" yang disutradarai oleh Yunikt, dengan menggunakan kostum badut Nova justru harus menyampaikan kegelisahan tokoh yang merasa bosan dengan kegelapan yang menimpanya.
Sedangkan Ikhsan Kumis justru mengemas naskah singkat itu dengan konsep yang begitu indah dan romantis, dengan menggunakan sepatu dan mawar sebagai simbol yang didukung dengan tarian-tarian indah dari Aktornya yang bernama Agus. Kemahiran Agus dalam dunia tari dimanfaatkan sutradara dengan sangat epik pada pementasan yang berjudul "Renjana" itu.
Berbeda dengan Ikhsan, Dodoy justru mengemas pertunjukannya dengan sangat khidmat, Farhan Suharjo aktornya disulap menjadi seorang biksu. Farhan berhasil membawakan pementasan yang berjudul "Gentayangan" dengan sangat epik.