"Coba saja lihat di lampu merah, pengemis semakin menjadi pemandangan bagi yang melihat, dan anak-anak yang di eksploitasi menjadi pengemis sangat marak. ODGJ banyak di jalanan, bagaimana solusinya?," Jelas mantan Sekretaris HMI Cabang Tasikmalaya ini.
Baca Juga: Jalur Mudik Lebaran 1445 H di Wilayah Selatan Pulau Jawa, Waspadai Gentong dan Salawu Tasikmalaya
Berjanji untuk Publik
Hal tersebut, lanjut dia, harus menjadi komitmen bagi para kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya untuk berjanji terhadap publik dan menyampaikan tidak akan lagi ada para pengemis, eksploitasi anak dan ODGJ ketika dirinya memimpin.
"Para kandidat bakal calon Wali Kota pun harus didengar terkait gagasan akan membangun infrastruktur yang baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Tasikmalaya dan selalu mendengar apa yang dibutuhkan masyarakat," tegasnya.
Tidak hanya itu, Irvan melanjutkan, para kandidat calon Wali Kota harus menyampaikan akan melaksanakan aturan-aturan yang ada dengan baik dan optimal seperti Peraturan Wali Kota (Perwalkot), Peraturan Daerah (Perda) dan aturan lainnya.
"Serta mengevaluasi aturan yang ada yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat, kemudian membuat serta mengajukan aturan-aturan baru yang lebih berpihak kepada masyarakat Kota Tasikmalaya," tuturnya.
Selanjutnya, para kandidat bakal calon Wali Kota, akan berupaya membenahi dan mengoptimasi sumber daya manusia (SDM) aparatur Pemerintah yang ada supaya memberikan pelayanan publik yang baik dan optimal kepada masyarakat tanpa melihat status dan golongan.
"Jadi masyarakat Kota Tasikmalaya tentunya berharap pemimpinnya kedepan benar-benar memiliki niatan yang baik dan tulus dalam menuntaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakatnya, namun belum ada saya mendengar gagasan-gagasan tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Waspada! Dugaan Politik Uang Dikhawatirkan Terjadi di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024