AWAS, Puncak Kasus Positif Covid 19 Diprediksi Terjadi Pekan Depan. Pemerintah Siapkan Vaksinasi Dosis Ketiga

6 Juli 2022, 07:52 WIB
Presiden Jokowi memprediksi puncak kasus Covid-19 terjadi lagi pekan depan. Maka dari itu, ia memerintahkan jajarannya untuk bersiap dan gencar kembali melakukan vaksinasi. /BPMI

KABAR PRIANGAN -  Presiden Joko Widodo memprediksi puncak peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 akan terjadi pada pekan depan. Untuk itu, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk bersiap dan gencar melakukan vaksinasi. 

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk penanganan Covid 19.

"Kita tahu kasus covid 19 per 3 Juli kemarin ada sebanyak 1.614 kasus dan diprediksi puncak kasusnya akan berada di bulan Juli ini, di minggu kedua atau minggu ketiga," kata Presiden Jokowi sebagaimana dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet dikutip dari www.isubogor.pikiran-rakyat.com, 5 Juli 2022.

Baca Juga: Dirut BPJS Kesehatan Tanggapi Isu Kenaikan Tarif Iuran. Ghufron: Yang Akan Nunggak Lebih Banyak atau Tidak?

Jokowi meminta agar pelaksanaan vaksinasi untuk Kembali ditingkatkan. "Baik dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 untuk terus juga dinaikkan,” ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan cakupan vaksinasi dan mendorong vaksinasi dosis penguat atau booster, pemerintah juga membuka gerai vaksinasi di sentra keramaian.

Airlangga menyebutkan rata-rata capaian vaksinasi booster di tanah air hingga saat ini masih relatif rendah, yaitu di bawah 20 persen.

Baca Juga: Siaran Langsung Piala AFF U19 2022 Timnas Indonesia vs Thailand. Ini Jadwal Acara Indosiar Rabu 6 Juli 2022

“Tentunya (vaksinasi) dosis ketiga ini akan dipersyaratkan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak dan juga untuk berbagai perjalanan,” katanya.

"Jadi tadi arahan Bapak Presiden untuk di airport disiapkan untuk vaksinasi dosis ketiga,” tambah Airlangga.

Airlangga lebih jauh mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Fauzi Baadilla Bantah Nikmati Dana Umat ACT. Oji: Fee Transport Selalu Gue Sedekahkan Lagi

“Presiden mengingatkan bahwa aplikasi PeduliLindungi untuk di berbagai tempat untuk terus diperketat, jadi tidak boleh kendur,” katanya.

Karena menurutnya, di beberapa tempat penerapan prokes termonitor agak kendur.

“Jadi ini yang harus ditingkatkan lagi, karena tadi diingatkan bahwa beberapa negara masih tinggi (kasus covid-19-nya), jadi pandemi belum usai,” kata Airlangga.

Baca Juga: Siang Bolong Babi Hutan Masuk Warung Kelontongan, Gemparkan Warga Cisaga Ciamis  

Airlangga memaparkan, per 3 Juli 2022 kasus harian nasional berada pada angka 1.614 kasus atau masih di bawah standar positivity rate yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.

“Jawa-Bali masih mewakili mayoritas atau 95 persen, yaitu 1.579 kasus. Sedangkan luar Jawa-Bali 35 kasus atau 4,07 persen,” pungkasnya.***

Isubogor.com, pada tanggal 1 Juli 2022 menginformasikan bahwa sejumlah ahli memperingatkan Covid-19 belum berakhir dan gelombang infeksi lain harus ditanggapi dengan serius.

Baca Juga: Beli Minyak Goreng Curah Harus Pakai Aplikasi PeduliLIndungi, Masyarakat Mengeluh. Warga: Ribet, Gak Ada Kuota

Dr Kit Yates, dari University of Bath mengatakan bahwa meskipun mungkin nyaman untuk berpura-pura pandemi telah berakhir, namun tetap diperlukan untuk mengambil langkah-langkah dalam menghindari penyebaran virus.

“Kami melihat peningkatan infeksi didorong oleh dua varian baru Covid – BA.4 dan BA.5. Lebih dari 1,5 juta orang di Inggris saat ini terinfeksi,  itu lebih dari satu dari setiap 40 orang," kata dia dilansir dari Express UK.*

DISCLAIMER; Artikel ini telah tayang di isubogor.pikiran-rakyat.com dengan judul “Bersiap, Presiden Jokowi Prediksi Puncak Kasus Covid 19 Terjadi Lagi Pekan Depan"

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler