Network
KABAR PRIANGAN - Kementerian Agama (Kemenag) telah menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal Dzulhijjah yang disiarkan melalui siaran pers dan ditayangkan di kanal YouTube resmi Kemenag RI, Rabu 29 Juni 2022.
Sidang isbat telah menetapkan bahwa tanggal 1 Dzulhijah 1443 bertepatan dengan hari Jumat tanggal 1 Juli 2022. Keputusan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Agama KH. Dr. Zainut Tauhid Sa'adi, M.Si.
Zainut mengatakan, dalam pelaksanaannya Sidang Isbat selalu menggunakan dua metode, yaitu metode hisab atau metode penghitungan dan metode ruqyah atau dengan cara melihat langsung keberadaan hilal.
Baca Juga: Kapan Pelaksanaan Puasa Tarwiyah, Puasa Arafah dan Hari Raya Idul Adha, Simak Penjelasannya
Informasi pemantauan hilal sudah dikonfirmasi dari laporan petugas Kemenag yang ditempatkan di 86 titik ruqyah di 34 provinsi di tanah air.
"Dari 86 titik tidak ada satu pun yang melihat hilal sesuai kriteria dan selanjutnya dilaporkan pula bahwa posisi hilal di seluruh Indonesia sudah diatas ufuk, akan tetapi belum memenuhi kriteria," ucapnya.
"Serta laporan hilal juga belum terlihat. Sehingga secara mufakat bahwa 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat 1 Juli 2022," tambah Zainut.
Sidang Isbat penentuan awal Dzulhijjah ini digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Dengan ditetapkannya awal Dzulhijjah pada Jumat, 1 Juli 2022, maka Hari Raya Idul Adha 1443 H akan jatuh pada MInggu, 10 Juli 2022.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag, Ismail Fahmi, Sidang Isbat Awal Dzulhijjah ini dibagi menjadi tiga tahap.
Baca Juga: Organda Ciamis Serukan Mogok Masal. Tuntut Pemerintah Tunda Pemberlakuan Aplikasi MyPertamina
Tahap pertama yakni pemaparan posisi hilal awal Dzulhijjah 1443 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag yang dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB.
“Sesi pertama dimulai pukul 17.00 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Zulhijah 1443 Hijriah oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag,” kata Ismail Fahmi.
Kemudian tahap kedua dilanjutkan setelah salat Maghrib, dengan agenda penyampaian laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari sejumlah titik yang ditentukan di seluruh Indonesia.
Pada sesi ketiga adalah pengumuman hasil Sidang Isbat Awal Dzulhijjah.*
