Poin ketiga yang disampaikan oleh Ustadz Noor yaitu bahwa seluruh santri adalah anak-anaknya, amanah dan titipan dari para orang tua untuk diasuh dan dididik.
“Bahwa ‘seluruh santri adalah anak-anak kami’, amanah dan titipan dari para orang tua untuk kami asuh dan didik,” papar ustadz Noor.
"Demikian juga dengan ananda AM. Almarhum adalah anak kami. Wafatnya almarhum karena kasus penganiayaan pada dasarnya adalah duka cita bagi kami," imbuhnya.
Baca Juga: Sumedang Terus Berkembang dan Maju Dalam Transformasi Digital
Ustadz Noor menyatakan bahwa hari-hari ini adalah ayyamul huzni (hari penuh kesedihan) bagi seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Gontor, bukan hanya orangtua almarhum dan keluarga almarhum tapi juga bagi Pak Kiai, para pengasuh, asatidz, puluhan ribu santri, bahkan seluruh alumni Gontor di mana pun berada.
"Wafatnya almarhum adalah kesedihan bagi kita semua," katanya. Ustadz Noor juga mengajak seluruh santri, ustadz dan alumni Gontor di manapun berada, untuk membacakan doa, Alfatihah dan Yasin, secara serentak untuk almarhum AM.
"Serta doa untuk kebaikan keluarga almarhum dan Pondok Modern Gontor. Semoga Allah selalu mengampuni dan meridhoi kita semua," pungkasnya.***